BAB1 Eka Rahayu
EMBARGO 2027-06-06
EMBARGO 2027-06-06
BAB2 Eka Rahayu
EMBARGO 2027-06-06
EMBARGO 2027-06-06
BAB3 Eka Rahayu
EMBARGO 2027-06-06
EMBARGO 2027-06-06
BAB4 Eka Rahayu
EMBARGO 2027-06-06
EMBARGO 2027-06-06
BAB5 Eka Rahayu
EMBARGO 2027-06-06
EMBARGO 2027-06-06
SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL ZnO
MENGGUNAKAN EKSTRAK BUAH BELIMBING KERIS
(Averrhoa bilimbi) SEBAGAI AGEN ANTIMIKROBA
Adanya fenomena resistensi bakteri terhadap antibiotik yang telah menjadi
masalah krusial saat ini membuka peluang bagi pengembangan antimikroba
generasi baru dengan karakteristik lebih baik untuk menghambat pertumbuhan
bakteri. Salah satu material yang berpeluang digunakan sebagai antimikroba
adalah nanopartikel ZnO. Metode biologis merupakan metode yang prospektif
untuk dieksplorasi lebih jauh, terutama proses sintesis yang dilakukan
menggunakan ekstrak tanaman seperti ekstrak buah belimbing keris (Averrhoa
bilimbi) sebagai reduktor dan capping agent.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan sintesis nanopartikel ZnO yang bersifat
antibakteri dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak belimbing keris.
Tahapan percobaan yang dilakukan meliputi tahap ekstraksi buah belimbing keris,
sintesis dan karakterisasi nanopartikel ZnO, serta pengujian sifat antimikroba.
Proses ekstraksi dilakukan melalui metode maserasi dan refluks untuk
mendapatkan perlakuan dengan perolehan total fenol tertinggi. Proses sintesis
nanopartikel ZnO dilakukan dengan metode evaporasi dan refluks untuk
mendapatkan nanopartikel dengan ukuran sekecil mungkin. Pengujian sifat
antimikroba nanopartikel ZnO dilakukan menggunakan metode broth dengan
bakteri uji adalah Escherichia coli. Sampel kontrol yang digunakan pada
percobaan ini adalah nanopartikel ZnO komersial yang disintesis dengan metode
kimia.
Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa proses ekstraksi melalui metode refluks
dapat menghasilkan total fenol tertinggi yaitu sebesar 15,67 mg. Data hasil
karakterisasi nanopartikel ZnO yang diperoleh dapat membuktikan bahwa ekstrak
buah belimbing keris berpotensi digunakan sebagai reduktor dan capping agent
dalam biosintesis nanopartikel ZnO. Rata-rata ukuran partikel terkecil adalah
sebesar 28,8 nm. Morfologi nanopartikel ZnO yang dihasilkan berbentuk bulat
dan mengalami aglomerasi dengan struktur kristal berbentuk kubus. Gugus fungsi
yang melingkupi permukaan partikel berasal dari golongan fenol, alkana, dan
alkena. Hasil analisis antimikroba membuktikan bahwa nanopartikel ZnO yang
dihasilkan dari metode green synthesis memiliki sifat antimikroba meskipun tidak
menunjukkan kinerja yang setara dengan nanopartikel ZnO komersial.