digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kanamisin merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces kanamyceticus dan termasuk kedalam antibiotik golongan aminoglikosida. Antibiotik ini aktif terhadap bakteri golongan gram positif, gram negatif dan beberapa mikobakterium. Pengujian potensi kanamisin dapat dilakukan diantaranya dengan metode difusi agar model 5+1 yang menggunakan 5 tingkat dosis baku dan 1 dosis uji maupun dengan model 3+3 yang menggunakan 3 tingkat dosis baku dan 3 tingkat dosis uji. Pada metode pengujian yang tercantum dalam farmakope digunakan silinder stainless sebagai pencadang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek penggunaan kertas pencadang pada pengujian potensi antibiotik kanamisin sulfat dengan metode 3+3 dan 5+1 terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pengujian potensi antibiotik menggunakan kertas pencadang memberikan linearitas, akurasi dan presisi yang tinggi. Pengujian potensi pada metode 5+1 memberikan hasil yang linear dengan r >0,99 pada rentang konsentrasi 6,4-15,6 µg, akurat (perolehan kembali sebesar 101,6%), dan presisi (koefisien variansi inter-day sebesar 2,2% dan intra-day sebesar 4,4%). Hal yang sama juga terjadi pada pengujian potensi kanamisin sulfat dengan metode 3+3 yaitu r>0,99, pada rentang konsentrasi 3,2-12,8 µg, akurat (perolehan kembali sebesar 101,4%), presisi (koefisien variansi inter-day sebesar 4,5% dan intra-day sebesar 2,6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan kertas pencadang pada kedua desain pengujian tersebut memenuhi persyratan validasi sehingga dapat digunakan untuk pengujian potensi antibiotik kanamisin sulfat.