Kanamisin merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces kanamyceticus dan termasuk
kedalam antibiotik golongan aminoglikosida. Antibiotik ini aktif terhadap bakteri golongan gram
positif, gram negatif dan beberapa mikobakterium. Pengujian potensi kanamisin dapat dilakukan
diantaranya dengan metode difusi agar model 5+1 yang menggunakan 5 tingkat dosis baku dan 1
dosis uji maupun dengan model 3+3 yang menggunakan 3 tingkat dosis baku dan 3 tingkat dosis uji.
Pada metode pengujian yang tercantum dalam farmakope digunakan silinder stainless sebagai
pencadang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek penggunaan kertas pencadang pada
pengujian potensi antibiotik kanamisin sulfat dengan metode 3+3 dan 5+1 terhadap bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 6538. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pengujian potensi
antibiotik menggunakan kertas pencadang memberikan linearitas, akurasi dan presisi yang tinggi.
Pengujian potensi pada metode 5+1 memberikan hasil yang linear dengan r >0,99 pada rentang
konsentrasi 6,4-15,6 µg, akurat (perolehan kembali sebesar 101,6%), dan presisi (koefisien variansi
inter-day sebesar 2,2% dan intra-day sebesar 4,4%). Hal yang sama juga terjadi pada pengujian
potensi kanamisin sulfat dengan metode 3+3 yaitu r>0,99, pada rentang konsentrasi 3,2-12,8 µg,
akurat (perolehan kembali sebesar 101,4%), presisi (koefisien variansi inter-day sebesar 4,5% dan
intra-day sebesar 2,6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan kertas pencadang pada
kedua desain pengujian tersebut memenuhi persyratan validasi sehingga dapat digunakan untuk
pengujian potensi antibiotik kanamisin sulfat.