COVER Auditio Mandhany
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Auditio Mandhany
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Auditio Mandhany
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Auditio Mandhany
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Auditio Mandhany
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Auditio Mandhany
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Auditio Mandhany
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu perangkat konversi energi baru yang sedang berkembang adalah sel
tunam. Prinsip kerja sel tunam adalah menggunakan reaksi sel volta dengan
memanfaatkan pergerakan elektron sebagai sumber arus. Kinerja sel tunam
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tekanan reaktan, laju reaktan, temperatur
operasi, dan kelembaban. Seluruh faktor tersebut bisa dipenuhi dengan melakukan
perancangan sistem pembangkit listrik berbasis sel tunam dengan baik. Salah satu
komponen sistem yang paling utama untuk dirancang adalah sistem suplai
reaktan.
Sel tunam yang digunakan bertipe PEM 5 KW dengan katoda tertutup. Kebutuhan
katoda disuplai dari kompresor udara. Bukaan katup kompresor diatur agar laju
udara mencukupi kebutuhan oksigen sel tunam berdasarkan arus listrik yang
diminta. Jenis skema pasokan hidrogen yang digunakan adalah Dead-end Anode
(DEA). Skema DEA akan menyebabkan terakumulasinya senyawa pada anoda
yang akan menurunkan kinerja sel tunam. Oleh karena itu untuk menjaga
kestabilan keluaran listrik sel tunam, dirancang sistem purging dengan menguji
purgeinterval yang paling baik. Kemudian dilakukan pengujian kemampuan
sistem dalam menghasilkan listrik, yakni pengujian kurva polarisasi dan
kestabilan daya sistem. Selanjutnya dilakukan perhitungan efisiensi sistem dalam
mengubah reaktan menjadi energi listrik.
Sistem yang telah dibuat berhasil membangkitkan energi listrik hingga 539 W
dengan arus 24 A. Sistem ini dapat mencapai efisiensi sebesar 41% pada beban
daya 500 W. Dari hasil pengujian purging diperoleh purgeinterval yang terbaik
adalah 30 detik karena dapat menjaga kestabilan tegangan dan membuang
hidrogen dengan jumlah yang minimal.