digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Khairunnisa Nurul Hanifah
PUBLIC yana mulyana

COVER Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Khairunnisa Nurul Hanifah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Teh (Camellia sinensis L.) mengandung senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang mempunyai peran pada proses penyembuhan luka. Teh putih memiliki kandungan polifenol yang tinggi karena tidak adanya proses oksidasi pada pengolahannya. Pada penelitian ini, ekstrak teh putih diformulasikan ke dalam suatu sistem nanoemulsi untuk meningkatkan aktivitas penyembuhan luka pada kulit. Teh putih diekstraksi dengan metode refluks menggunakan etanol 20% sebagai pelarut. Nanoemulsi dibuat menggunakan Tween 80 dan Span 80 (1:1) sebagai surfaktan dengan PEG 400, gliserin dan propilenglikol sebagai kosurfaktan pada berbagai perbandingan dengan metode pengadukan dan sonikasi. Evaluasi nanoemulsi dilakukan terhadap bobot jenis, ukuran globul, dan stabilitas fisik dengan cara sentrifugasi, freeze-thaw, ?üð ¸ð?±?®±? ?? ¸  ??í?????????¸ ? penyimpanan pada suhu kamar. Evaluasi dilanjutkan dengan uji iritasi dan uji aktivitas penyembuhan luka dengan menggunakan kelinci. Rendemen ekstrak yang diperoleh adalah 31,24%, dengan kadar sari larut air 46,53%, kadar sari larut etanol 42,86%, dan bobot jenis ekstrak 1% 0,89 g/mL. Formula yang menghasilkan nanoemulsi yang baik adalah formula yang mengandung 0,8% ekstrak, 8% aquadest, 40,75% campuran surfaktan Tween 80, Span 80 dan PEG 400, serta 50,45% virgin coconut oil (VCO). Ukuran globul rata-rata yang diperoleh adalah 330,90 ± 144,97 nm dengan bobot jenis sediaan 0,77 ± 0,04 g/mL. Nanoemulsi stabil pada suhu kamar selama empat minggu, pada uji freezethaw sebanyak enam siklus, dan pada suhu 40°C selama tiga minggu. Pengujian dengan cara sentrifugasi menunjukkan adanya endapan setelah 5 jam. Uji iritasi akut dermal menunjukkan nilai Indeks Iritasi Primer = 0 yang berarti sediaan nanoemulsi tidak mengiritasi kulit. Terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada panjang luka antara kontrol dan sediaan nanoemulsi pada hari ke 4, 6, 7, dan 8 serta antara ekstrak dan sediaan nanoemulsi pada hari ke 7. Penyembuhan luka secara sempurna pada kelinci yang diaplikasikan sediaan nanoemulsi terjadi pada hari ke 7, sedangkan dibutuhkan waktu 12 hari untuk kontrol serta 9 hari untuk ekstrak agar dapat sembuh secara sempurna. Pembuatan nanoemulsi ekstrak teh putih dapat meningkatkan aktivitas penyembuhan luka pada kelinci.