Penyebaran HIV/AIDS telah menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Populasi usia
muda lebih berisiko dan banyak yang terinfeksi HIV/AIDS di Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk
menilai tingkat pengetahuan HIV/AIDS di kalangan mahasiswa non-medis dengan menggunakan
kusioner HIV-KQ-45 dan menciptakan kesadaran dengan cara menyebarkan pengetahuan tentang
HIV/AIDS. Sebuah penelitian dengan desain potong lintang dilakukan di antara 365 mahasiswa di
Malaysia. Kusioner HIV-KQ-45 yang telah divalidasi digunakan untuk mengukur pengetahuan umum,
cara penularan, dan pencegahan HIV/AIDS. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat
pengetahuan yang moderat (59,77%) terhadap pertanyaan umum (55,01%), penularan (64,78%), dan
pencegahan(58,06%) berkenaan dengan HIV/AIDS. Hasil sosio-demografi menunjukkan kelompok usia
tertinggi, mahasiswa pasca-sarjana laki-laki dari fakultas teknik memiliki pengetahuan yang tertinggi.
Hasil total menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan antar jenis kelamin
(P=0,000) dan kelompok umur (P=0,004), dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
pendidikan dan asal fakultas; antara jenis kelamin, terdapat perbedaan yang signifikan dalam
pengetahuan umum (P=0,000), transmisi (P=0,004) dan pencegahan (P=0,000). Pengetahuan
HIV/AIDS antar kelompok usia menunjukkan perbedaan yang signifikan pada aspek transmisi
(P=0,024) dan tidak ada perbedaan pada aspek pengetahuan umum dan pencegahan. Pengetahuan
tentang HIV/AIDS antar tingkat pendidikan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada
aspek pencegahan (P=0,006) dan tidak ada perbedaan pada aspek pengetahuan umum dan transmisi;
terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek pengetahuan umum (P=0,045) dan pencegahan
(P=0,038) di antara mahasiswa dari fakultas yang berbeda dan tidak ada perbedaan pada aspek
transmisi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang HIV/AIDS
berada pada tingkat sedang. Program pendidikan penularan, pencegahan, dan pemahaman umum
tentang HIV/AIDS harus lebih dikembangkan.