digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kwa, Melissa Catherine
PUBLIC yana mulyana

Diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup optimal dengan biaya yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan menentukan gambaran efektivitas terapi antidiabetes, pengendalian glukosa pada pasien Prolanis dan non Prolanis serta faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan. Penelitian mencakup analisis efektivitas terapi, serta pengaruh Prolanis terhadap pengendalian kadar glukosa, dan analisis faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan pada kedua kelompok di Klinik Medika Antapani Bandung. Analisis efektivitas terapi antidiabetes dan pengaruh Prolanis terhadap pengendalian kadar glukosa dilakukan secara retrospektif melalui data glukosa postprandial dari rekam medik dibandingkan dengan target normal, kemudian dinyatakan dalam persentase. Analisis frekuensi kunjungan dilakukan secara konkuren menggunakan kuesioner. Penelitian analisis efektivitas terapi menunjukkan bahwa terapi pada 22,58% pasien efektif dan 77,42% kurang efektif, tetapi terjadi penurunan persentase pada kategori diabetes dari 51,61% menjadi 32,26%. Kadar glukosa postprandial kelompok non Prolanis 16,02% lebih baik pada pemeriksaan terakhir dibandingkan Prolanis. Penelitian ketiga menunjukkan bahwa tidak memeriksakan glukosa darah di tempat lain berpengaruh signifikan terhadap tingginya frekuensi kunjungan kelompok Prolanis (P=0,025) dan non Prolanis (P = 0,006). Kesimpulan penelitian ini yaitu terapi antidiabetes pada klinik kurang efektif, kadar glukosa kelompok non Prolanis lebih terkendali dan faktor yang mempengaruhi tingginya frekuensi kunjungan adalah tidak memeriksakan glukosa di tempat lain.