digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fikrianti Surachman
PUBLIC yana mulyana

Merokok merupakan salah satu masalah utama bagi kesehatan masyarakat di Indonesia, namun dukungan pemerintah dari sisi kesehatan untuk menghen'kan kebiasaan merokok belum signifikan. Farmasis memiliki peran dalam membantu masyarakat berhen' merokok, yaitu melalui farmakoterapi dan konseling. Pada peneli'an ini, dilakukan studi secara prospek'f kepada perokok ak'f dari kalangan mahasiswa dengan tujuan menentukan pengaruh konseling oleh mahasiswa farmasi terhadap status merokok, penurunan ketergantungan niko'n (berdasarkan skor Fagerström Test for Nico1ne Dependence (FTND)), dan perbaikan kualitas hidup (berdasarkan skor Smoking Cessa1on Quality of Life (SCQOL)). Sebelum konseling, dilakukan pela'han terhadap mahasiswa farmasi yang menjadi konselor berdasarkan program Rx for Change. Hasil evaluasi pela'han menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan konseling dan kepercayaan diri dalam memberikan konseling (p<0,01), namun 'dak untuk pandangan terhadap peran farmasis dalam upaya menghen'kan kebiasaan merokok. Dari 188 responden perokok yang disurvei, terdapat 17 orang yang bersedia dan berpar'sipasi dalam 4 sesi konseling, dengan hasil akhir (prevalensi ''k 30 hari) sebanyak 3 orang (17,65%) berhasil berhen' total, 11 orang (64,70%) mengurangi ?50% jumlah rokok yang dihisap per hari, dan 3 orang (17,65%) 'dak berhasil mengurangi ?50%. Skor FTND menunjukkan penurunan ketergantungan niko'n secara signifikan (p<0,01), namun 'dak untuk skor SCQOL. Konseling sebagai metode untuk mengurangi kebiasaan merokok dinilai efek'f dan berpotensi untuk diterapkan oleh mahasiswa farmasi dan/atau apoteker. Untuk mengetahui pengaruh jangka panjang, kemajuan subjek dalam mengurangi merokok perlu dipantau pada prevalensi ''k yang lebih jauh jarak waktunya dan diverifikasi secara biokimia untuk menghindari bias.