digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Najwa Nabila
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang termasuk ke dalam suku Flaviviridae dengan genus Flavivirus. Hingga saat ini belum ditemukan adanya antivirus yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan demam berdarah. Kurkumin merupakan isolat bahan alam Indonesia dan diketahui memiliki efek terapi yang baik dalam penyembuhan berbagai penyakit, serta disebutkan memiliki aktivitas sebagai antivirus. Walaupun potensi kurkumin untuk berbagai penyakit sangat besar, akan tetapi secara klinis masih belum memberikan efikasi yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik fisikokimia yang kurang baik, diantaranya kelarutan rendah, serta mudah terdegradasi oleh berbagai faktor seperti cahaya dan udara. Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik fisikokimia dan stabilitas kurkumin dalam sediaan nanoemulsi menggunakan formula yang sudah dikembangkan sebelumnya. Selain itu juga dilakukan evaluasi potensi antivirus dari kurkumin dalam nanoemulsi secara in vitro menggunakan sel A549 yang diinfeksi dengan DENV-1 dan DENV-3. Karakterisasi fisika sediaan nanoemulsi kurkumin dilakukan dengan menentukan ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, menggunakan Particle Size dan Zeta Potential Analyzer; morfologi nanoemulsi kurkumin menggunakan Cryo-Transmission Electron Microscope; stabilitas fisik ditentukan melalui pengamatan secara visual, dan kimia menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, pada suhu 4o C. Evaluasi potensi antivirus dilakukan melalui penentuan nilai CC50 dengan metode MTT [3-(4,5- Dimetiltiazol-2-il)-2,5-Difeniltetrazolium Bromida]; menetapkan nilai IC50 dengan metode Plaque Assay pada kondisi full-treatment; serta menguji hubungan statistik antara respon terhadap sediaan larutan kurkumin dan nanoemulsi kurkumin secara in vitro. Penentuan nilai CC50 dilakukan menggunakan microplate reader dengan panjang gelombang 570 nm, nilai IC50 ditentukan dengan menetapkan titer virus secara secara manual, dan analisis statistik respon dua sediaan berbeda dilakukan dengan metode paired-t-test. Hasil karakterisasi ukuran droplet, indeks polidispersitas dan zeta potensial adalah 40,85±0,919 nm, 0,366±0,165 dan -7,039±0,532 mV; morfologi memperlihatkan bahwa kurkumin terenkapsulasi dalam sistem nanoemulsi dengan bentuk yang seragam; stabilitas fisik dan kimia menunjukkan nanoemulsi kurkumin stabil pada penyimpanan suhu 4o C. Nilai CC50 nanoemulsi kurkumin yang didapat adalah sebesar 52,967 µg/ml, sedangkan IC50 0,969 µg/ml untuk DENV-1 dan 22,619 µg/ml untuk DENV-3. Dapat disimpulkan bahwa DENV-1 dan DENV-3 sangat responsif terhadap kurkumin. Potensi antivirus DENV-1 dan DENV-3 dari kurkumin dalam nanoemulsi sebanding dengan larutan kurkumin. Sehingga nanoemulsi kurkumin potensial digunakan sebagai alternatif untuk terapi infeksi virus demam berdarah.