ABSTRAK Made Laksmiani Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Made Laksmiani Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Made Laksmiani Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Made Laksmiani Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Made Laksmiani Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Made Laksmiani Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
DAFTAR Made Laksmiani Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP MADE LAKSMIANI DEWI_LAMPIRAN.pdf
]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP MADE LAKSMIANI DEWI_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kehadiran transportasi daring dalam kehidupan sehari-hari telah membantu
pergerakan manusia dan barang, khususnya dalam perjalanan bekerja dan sekolah.
Namun, kemunculannya membuat penggunaan angkutan kota semakin menurun dan
membuat masyarakat meninggalkan moda angkutan kota untuk bepergian. Meski
terdapat moda yang dianggap lebih memberikan keuntungan, yaitu transportasi
daring, penduduk di Kota Bandung tidak langsung lepas dari penggunaan angkutan
kota. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya angkutan kota masih dibutuhkan,
terutama untuk mendukung Bandung Urban Mobility Project 2030 sebagai angkutan
pengumpan. Penelitian ini dilakukan supaya penggunaan angkutan kota di Kota
Bandung meningkat untuk mendukung transportasi publik yang lebih baik. Penelitian
ini menggunakan model logit binomial untuk menentukan arahan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan penggunaan angkutan kota. Hasil analisis
menunjukkan empat variabel yang mempengaruhi pemilihan penggunaan moda, yaitu
faktor keamanan, kenyamanan, keandalan, dan keteraturan dengan rumus fungsi
mengikuti urutan faktor ialah Uang – Uonl = -0,883 + 2,41 X1 + 2,919 X2 + 2,115 X3 +
2,757 X4. Peluang penggunaan angkutan kota berdasarkan fungsi utilitas adalah
81,6% dan 18,4% untuk transportasi daring. Skenario sensitivitas menunjukkan
bahwa kenyamanan merupakan faktor yang paling sensitif terhadap perubahan
peluang pemilihan moda, namun faktor keamanan merupakan faktor yang perlu
diintervensi karena nilai kualitatif awal yang rendah namun cukup sensitif terhadap
perubahan peluang pemilihan angkutan kota.