Sel punca mesenkimal manusia merupakan sumber sel punca yang banyak
digunakan untuk terapi sel dan rekayasa jaringan. Conditioned medium
merupakan media pertumbuhan yang mengandung hasil sekresi sel punca dan
memiliki potensi untuk meregenerasi sel kulit. Di Indonesia, telah dimulai
penelitian mengenai penggunaan potensi regeneratif conditioned medium yang
diperoleh dari umbilical cord-derived mesenchymal stem cell untuk tujuan
penyembuhan luka. Proses beku kering merupakan salah satu upaya untuk
menstabilkan conditioned medium, yang memiliki kandungan kompleks yang
berupa protein. Eksipien yang berperan sebagai lyoprotectant perlu ditambahkan
untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat proses beku kering. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh variasi jenis dan jumlah
lyoprotectant terhadap atribut fisik dan biokimia sediaan beku kering conditioned
medium. Penelitian ini dilakukan menggunakan empat jenis lyoprotectant, yaitu
manitol, trehalosa, glisin, dan sukrosa, dengan konsentrasi 0,5, 3,0, dan 7,0% (b/v).
Evaluasi fisik yang dilakukan meliputi pemerian dan morfologi cake beku kering
serta pemerian, pH, dan osmolalitas larutan sebelum dan sesudah proses beku
kering. Evaluasi biokimia dilakukan terhadap kadar Human Pro-Collagen yang
terdapat dalam conditioned medium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa glisin
dan sukrosa merupakan lyoprotectant yang prospektif untuk digunakan pada
sediaan beku kering conditioned medium dari umbilical cord-derived
mesenchymal stem cell. Hasil yang optimal diperoleh pada penggunaan glisin
dengan konsentrasi 3%. Pada konsentrasi ini, preservasi kadar Human Pro-
Collagen cukup tinggi dan menunjukkan pemerian sediaan, pH, dan osmolalitas
yang sesuai untuk sediaan injeksi subkutan.