digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sel punca mesenkimal manusia merupakan sumber sel punca yang banyak digunakan untuk terapi sel dan rekayasa jaringan. Conditioned medium merupakan media pertumbuhan yang mengandung hasil sekresi sel punca dan memiliki potensi untuk meregenerasi sel kulit. Di Indonesia, telah dimulai penelitian mengenai penggunaan potensi regeneratif conditioned medium yang diperoleh dari umbilical cord-derived mesenchymal stem cell untuk tujuan penyembuhan luka. Proses beku kering merupakan salah satu upaya untuk menstabilkan conditioned medium, yang memiliki kandungan kompleks yang berupa protein. Eksipien yang berperan sebagai lyoprotectant perlu ditambahkan untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat proses beku kering. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh variasi jenis dan jumlah lyoprotectant terhadap atribut fisik dan biokimia sediaan beku kering conditioned medium. Penelitian ini dilakukan menggunakan empat jenis lyoprotectant, yaitu manitol, trehalosa, glisin, dan sukrosa, dengan konsentrasi 0,5, 3,0, dan 7,0% (b/v). Evaluasi fisik yang dilakukan meliputi pemerian dan morfologi cake beku kering serta pemerian, pH, dan osmolalitas larutan sebelum dan sesudah proses beku kering. Evaluasi biokimia dilakukan terhadap kadar Human Pro-Collagen yang terdapat dalam conditioned medium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa glisin dan sukrosa merupakan lyoprotectant yang prospektif untuk digunakan pada sediaan beku kering conditioned medium dari umbilical cord-derived mesenchymal stem cell. Hasil yang optimal diperoleh pada penggunaan glisin dengan konsentrasi 3%. Pada konsentrasi ini, preservasi kadar Human Pro- Collagen cukup tinggi dan menunjukkan pemerian sediaan, pH, dan osmolalitas yang sesuai untuk sediaan injeksi subkutan.