digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP EMIRA FATHURAHMI.pdf)u
PUBLIC Dewi Supryati

Brocode merupakan salah satu barbershop di kota Bandung yang sudah berdiri sejak tahun 2014. Dalam tiga tahun kebelakang, tingkat pertumbuhan profit Brocode per tahun menurun dari angka 177% menjadi menjadi 39%. Selain itu, komplain yang diunggah pelanggan pada Google Review juga menyatakan bahwa pelanggan mengeluhkan kualitas layanan terkait fasilitas barbershop, hasil layanan, jam operasional, dan waktu tunggu antrean. Performa eksisting yang dimiliki Brocode tidak mendukung target jangka panjang Brocode menjadi salah satu pemain dalam industri barbershop kelas premium di Bandung. Brocode harus mengupayakan adanya pebaikan kuaitas layanan untuk dapat bersaing dengan salah satu barbershop kelas premium di Bandung yaitu Barberpop. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan usulan perbaikan rancangan yang mampu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menggunakan metodologi Quality Function Deployment yang dikombinasikan dengan model Kano. Usulan sistem layanan dirancang berdasarkan kerangka siklus hidup jasa yang terdiri dari tahap idea creation, voice of business & customer, concept development, dan preliminary design. Berdasarkan tahapan tersebut diperoleh 11 atribut kebutuhan pelanggan dan 23 atribut teknis yang digunakan sebagai masukan dalam perancangan usulan konsep sistem layanan. Secara umum, konsep usulan yang disusun adalah pembaruan layanan melalui inovasi teknologi, penggunaan tekologi eksisting untuk mempersingkat waktu proses bisnis, dan pengadaan fasilitas esensial yang belum dimiliki oleh Brocode. Hasil usulan dipetakan ke dalam proses bisnis menggunakan Business Process Model & Notation. Pemetaan dilakukan agar usulan sistem layanan mampu dimengerti oleh semua pelaku yang terlibat dalam proses operasionalitas layanan.