COVER Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4A Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4B Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4C Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4D Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ilham Muhamad Nurmansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Gelombang laut dapat membawa energi yang besar sehingga mempunyai potensi
merusak kawasan pantai. Oleh karena itu, perlu dibuat pelindung pantai untuk
pencegahan kerusakan tersebut. Salah satu pelindung pantai alami adalah hutan
mangrove. Namun, dalam proses penanaman dan penumbuhan bibit mangrove
diperlukan adanya pelindung untuk menjaga agar mangrove dapat tumbuh dengan
baik sehingga dapat berfungsi secara optimal. Pelindung bibit mangrove disebut
juga pelindung pantai sementara dapat berupa struktur geobag, cerucuk bambu,
ataupun pelindung lainnya. Struktur geobag adalah salah satu pelindung pantai
sementara yang efektif dan dapat dimodelkan secara fisik.
Pada tugas akhir ini akan membahas mengenai uji model fisik sistem pelindung
pantai berupa model struktur geobag dan model mangrove. Skenario penelitian
berupa variasi berat dan kemiringan struktur geobag serta variasi gelombang
dengan tipe gelombang acak. Penelitian ini meninjau pengaruh variasi berat dan
kemiringan struktur geobag terhadap transmisi pada sistem pelindung pantai.
Standar yang digunakan pada pengujian model fisik struktur geobag adalah buku
Physical Models and Laboratory Techniques in Coastal Engineering (Hughes.
1993.). Skala yang digunakan adalah 1:10. Terdapat 3 jenis variasi berat geobag
yang dimodelkan, yaitu geobag dengan berat 0.5 kg, 1 kg dan 2 kg. Geobag
ditumpuk membentuk struktur dengan dimensi lebar bagian atas sebesar 24 cm,
lebar bagian bawah struktur sebesar 144 cm untuk kemiringan 1:1.5, dan lebar
bagian bawah struktur sebesar 184 cm untuk kemiringan 1:2. Tinggi struktur berada
tepat pada elevasi muka air rata-rata sebesar 40 cm. Untuk model mangrove
menggunakan konfigurasi peletakkan berseling dengan jarak 10 cm.
Variasi gelombang yang digunakan adalah variasi pada tinggi gelombang
signifikan (Hs) dan perioda puncak (Tp). Rentang kecuraman gelombang
disesuaikan dengan kondisi gelombang di Indonesia sebesar 0.0005-0.006. Tinggi
gelombang signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 cm, 10 cm, dan 8 cm. Periode puncak berkisar antara 1.2 detik hingga 5.5 detik. Pada penelitian
ini terdapat 8 skenario struktur dengan 9 variasi gelombang.
Pengaruh berat geobag terhadap transmisi gelombang pada sistem pelindung pantai
cukup berpengaruh, nilai rata-rata koefisien transmisi pada kemiringan struktur 1:2
untuk berat 0.5 kg, 1 kg, dan 2 kg berturut turut adalah 0.54, 0.55, dan 0.36.
Sedangkan nilai Kt pada kemiringan struktur 1:1.5 untuk berat 0.5 kg, 1 kg, dan 2
kg berturut-turut adalah 0.6, 0.48, dan 0.5. Berat geobag 2 kg lebih efektif untuk
mereduksi tinggi gelombang dibanding 0.5 kg dan 1 kg dengan kondisi tertentu.
Kemiringan struktur berpengaruh dalam kondisi tertentu dimana kemiringan
struktur 1:2 lebih baik dalam reduksi tinggi gelombang pada geobag dengan berat
0.5 kg dan 2 kg dibanding kemiringan 1:1.5, tetapi kemiringan struktur 1:1.5 lebih
baik pada berat 1 kg dibanding kemiringan 1:2. Rata-rata Kt pada berat geobag 0.5
kg untuk kemiringan struktur 1:1.5 dan kemiringan struktur 1:2 berturut-turut
adalah 0.6 dan 0.54, sedangkan untuk berat geobag 1 kg adalah 0.48 dan 0.55, dan
untuk berat geobag 2 kg adalah 0.5 dan 0.36. Kemiringan struktur 1:2 menghasilkan
rata-rata Kt lebih baik daripada kemiringan 1:1.5 pada 2 dari 3 variasi berat geobag.