Kepariwisataan merupakan salah satu sektor penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan dukungan, baik dari sektor swasata maupun pemerintah agar sektor tersebut terus berkembang. Terkait itu, muncul juga berbagai destinasi pariwisata baru, salah satunya Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi yang menjadi studi kasus peneltian penulis. Karena jalan menuju destinasi pariwisata tersebut jauh dan melelahkan, serta tidak ada tempat peristirahatan pengendara, dilakukan penelitian untuk menyusun pemodelan finansial dan mengkaji tingkat profitabilitas untuk meningkatkan minat investor dalam mengembangkan tempat peristirahatan tersebut. Pemodelan dilakukan dengan analisis arus kas terdiskonto dan analisis biaya manfaat dalam berbagai skema dan skenario untuk memberikan gambaran seluas mungkin kepada pemangku kepentingan yang terlibat jika penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan tempat peristirahatan. Berdasarkan model yang disusun, didapatkan skenario terbaik adalah skenario 4, yaitu penyediaan seluruh fasilitas, dengan pembiayaan hutang 50%, dan menggunakan tanah pemerintah sebagai bentuk kerja sama pemerintah-swasta. Skenario ini memberikan NPV sebesar Rp. 8.726.181.629, IRR sebesar 23,57%, PBP selama 4 tahun 4 bulan, dan rasio biaya manfaat pemerintah sebesar 1,77.