World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan imunisasi wajib Rotavirus untuk semua negara, termasuk Indonesia. Untuk mendukung program tersebut, PT BFM berencana melakukan proyek pengembangan vaksin Rotavirus. Akan tetapi, PT BFM ingin mengetahui apakah proyek pengembangan vaksin Rotavirus layak untuk dijalankan atau tidak.
Dalam melakukan studi kelayakan, tahapan yang dilakukan adalah identifikasi kondisi eksternal dan internal perusahaan serta penyusunan matriks SWOT menggunakan metode Political, Economic, Social, Technological, Environment, and Legal (PESTEL) dan functional approach. Studi kelayakan finansial dilakukan dengan penyusunan discounted cash flow untuk menghitung Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap kelayakan proyek dan untuk mengetahui probabilitas kelayakan proyek, dilakukan analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek pengembangan vaksin Rotavirus layak untuk dijalankan karena dihasilkan NPV yang positif dan IRR yang melebihi Weighted Average Cost of Capital (WACC). Tetapi masih terdapat potensi risiko yang mungkin terjadi dalam keberjalanan proyek dan dapat memengaruhi kelayakan proyek. Dari hasil simulasi Monte Carlo, didapatkan bahwa probabilitas proyek menjadi layak lebih kecil dibandingkan dengan probabilitas proyek menjadi tidak layak. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa variabel yang paling sensitif terhadap kelayakan proyek adalah variabel penjualan.