digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

JD.ID marketplace dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan varian produk di e-commerce JD.ID. JD.ID marketplace sedang gencar mengajak para penjual bergabung. Meskipun demikian para penjual dipilih secara selektif karena JD.ID marketplace mengusung jargon #dijaminORI. Untuk memastikan hal tersebut, JD.ID marketplace memiliki divisi seller acquisition. Divisi ini memiliki standar kualitas bahwa proses seller acquisition memerlukan waktu tidak lebih dari tujuh hari. Namun berdasarkan data per Maret hingga Mei 2019, tingkat keterlambatan pada proses tersebut berturut-turut sebesar 64,82%; 61,65%; dan 42,59%. Tingkat keterlambatan ini sangat penting karena proses seller acquisition berhubungan secara langsung dengan kepuasan penjual sebagai mitra perusahaan. Oleh karena itu, JD.ID marketplace perlu melakukan upaya perbaikan untuk mengurangi tingkat keterlambatan pada proses seller acquisition. Metode yang digunakan untuk memperbaiki proses seller acquisition adalah metode six sigma dengan kerangka analisis DMAIC (define, measure, analyze, improve, dan control). Pada tahap define dapat diketahui bahwa terdapat lima faktor kritis (CTQ) yang berpengaruh signifikan terhadap proses seller acquisition. Berdasarkan wawancara dan diskusi konsensus, CTQ yang terkait proses audit produk dipilih untuk dianalisis lebih lanjut. Pada tahap measure dapat diketahui bahwa proses audit produk sangat tidak kompetitif karena memiliki nilai DPMO sebesar 130.172,41 dan level sigma 1,51. Tahap analyze dilakukan untuk mengetahui akar penyebab permasalahan menggunakan diagram sebab akibat dan analisis FMEA untuk mengetahui prioritas perbaikan. Pada tahap improve dibangkitkan usulan perbaikan berupa automatic quality content menggunakan teknologi machine learning untuk meningkatkan kinerja proses audit produk. Pada tahap control dirancang usulan pengendalian untuk memastikan usulan perbaikan dilakukan dengan baik dan proses perbaikan dilakukan secara berkelanjutan.