Bucket wheel dredger merupakan salah satu metoda penggalian tanah yang digunakan untuk melakukan kegiatan eksplorasi timah dasar laut hingga kedalaman laut 60m. Fungsi utama BWD adalah memutarkan roda sekop besar (bucket wheel) yang dipasang cakar gigi FCBT (Flared Chissel Bucket Teeth) menggunakan motor hidrolik untuk memberai tanah ataupun pasir dasar laut.
Penggunaan FCBT turut berkontribusi terhadap kurang optimalnya kinerja penggalian pasir timah dengan teknologi BWD Untuk itu perlu dilakukan studi komprehensif berkaitan dengan karakterisasi operasi teknologi BWD yang bermuara pada pengembangan material FCBT.
Metodologi penelitian pengembangan FCBT dilakukan melalui tahapan kajian studi lapangan terhadap keausan FCBT, karakterisasi material FCBT dan modifikasi berbasis material eksisting, selanutnya pengembangan material berbasis baja mangan 12. Basis pengembangan menggunakan material FCBT eksisting dari baja karbon paduan rendah yang bertransformasi menjadi martensite ketika mengalami pembebanan impak dan abrasive transformation induced plasticity (TRIP). Deformasi yang terjadi selama penggunaan FCBT hanya 5,6% sehingga kekerasan yang terjadi akibat defomasi plastis tidak cukup efektif. Baja Mangan Austenit dengan kandungan 12%Mn memiliki kemampuan untuk dikeraskan yang tinggi saat mendapatkan pembebanan dengan laju yang tinggi, sehingga memiliki ketahanan aus abrasi abrasi yang baik. Baja Mangan Austenit banyak digunakan pada komponen yang memiliki ketahanan aus abrasi yang baik dan mampu menahan beban impak.
Masalah yang dikaji mencakup pengukuran lapangan terhadap sifat mekanik material yang berkaitan dengan ketahanan aus abrasi, penentuan parameter pengembangan baja mangan austenitik dan pengkajian pengaruh karbida chrome terhadap ketahanan aus abrasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen optimum dihasilkan dari perlakuan Martemper pada 200°C dan ditahan kembali pada 450°C dan didinginkan dengan laju pendinginan 240°C/min. Spesimen optimum menghasilkan kekerasan 278 BHN dan ketahanan impak 32,7J. Perbandingan performa ketahanan pada alat uji aus mengacu ASTM G65 adalah spesimen optimum memiliki ketahanan aus abrasi 3,24mg/min dibandingkan 4,28mg/min pada material eksisting. Keberadaan karbida Chrome dalam jumlah cukup memberikan laju keausan lebih baik dibanding material eksisting. Kekerasan material hasil pengembangan masih dapat meningkat 20% jika menerima deformasi plastis sebesar 10%.