digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Eris Septian Maulana
PUBLIC didi kusnendi

Proses pengawetan ikan merupakan bagian penting dari mata rantai industri perikanan, dimana kesegaran ikan dipertahankan selama mungkin dengan cara menghambat penyebab kemunduran mutu. Salah satu teknik pengawetan yang dapat digunakan adalah cold storage yang dapat memperlambat proses pembusukan ikan segar dengan cara menghambat aktivitas enzim dan bakteri, namun hal tersebut belum efektif karena bakteri pembusuk tetap dapat bertahan dalam cold storage. Penggunaan cold storage harus dikombinasikan dengan senyawa antibakteri. Diketahui buah belimbing wuluh memiliki kandungan senyawa antibakteri seperti flavonoid, fenol dan saponin yang merupakan bahan alami dalam mengawetkan ikan segar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari perbedaan lama waktu perendaman ikan segar dengan crude extract belimbing wuluh terhadap kesegaran fillet ikan nila pada penyimpanan suhu dingin. Data susut bobot dianalisis berdasarkan prosedur analisis ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap dan untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata secara statistik dilakukan pengujian Duncan. Pengujian organoleptik dilakukan Uji Friedman dengan sistem score untuk uji normalitas. Parameter yang diamati meliputi susut bobot, derajat keasaman (pH), Total Plate Count (TPC) dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman crude extract belimbing wuluh dengan konsentrasi 10% pada waktu perendaman 45 menit adalah kombinasi dengan masa simpan paling lama yaitu hingga hari ke – 16, dengan susut bobot 0,629%, pH 6,40, jumlah mikroba 6,2 x 105 CFU/mL dan batas keberterimaan organoleptik hingga hari ke – 16.