Proses pengawetan ikan merupakan bagian penting dari mata rantai industri perikanan, dimana
kesegaran ikan dipertahankan selama mungkin dengan cara menghambat penyebab
kemunduran mutu. Salah satu teknik pengawetan yang dapat digunakan adalah cold storage
yang dapat memperlambat proses pembusukan ikan segar dengan cara menghambat aktivitas
enzim dan bakteri, namun hal tersebut belum efektif karena bakteri pembusuk tetap dapat
bertahan dalam cold storage. Penggunaan cold storage harus dikombinasikan dengan senyawa
antibakteri. Diketahui buah belimbing wuluh memiliki kandungan senyawa antibakteri seperti
flavonoid, fenol dan saponin yang merupakan bahan alami dalam mengawetkan ikan segar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari perbedaan lama waktu
perendaman ikan segar dengan crude extract belimbing wuluh terhadap kesegaran fillet ikan
nila pada penyimpanan suhu dingin. Data susut bobot dianalisis berdasarkan prosedur analisis
ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap dan untuk mengetahui perlakuan mana yang
berbeda nyata secara statistik dilakukan pengujian Duncan. Pengujian organoleptik dilakukan
Uji Friedman dengan sistem score untuk uji normalitas. Parameter yang diamati meliputi susut
bobot, derajat keasaman (pH), Total Plate Count (TPC) dan organoleptik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perendaman crude extract belimbing wuluh dengan konsentrasi 10% pada
waktu perendaman 45 menit adalah kombinasi dengan masa simpan paling lama yaitu hingga
hari ke – 16, dengan susut bobot 0,629%, pH 6,40, jumlah mikroba 6,2 x 105 CFU/mL dan
batas keberterimaan organoleptik hingga hari ke – 16.