digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Caroline Aretha Merylla
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Setiap harinya, sebanyak 14,938 ton sampah/hari dihasilkan dari ketiga sumber domestik di Kota Baru Parahyangan (KBP), yakni permukiman, pertokoan, dan komersial. Berdasarkan komposisinya, sampah makanan memiliki komposisi sebesar 45,31%. Dari hasil observasi, didapatkan angka timbulan sampah di kawasan hunian Kota Baru Parahyangan adalah sebesar 2,045 L/o/h dan 0,511 kg/o/h. Namun, angka timbulan yang digunakan dalam mendesain diasarkan pada literatur desain, yakni sebesar 3 L/o/h dan 0,6 kg/o/hari untuk permukiman dengan tingkat pendapatan tinggi. Karakteristik sampah makanan Kota Baru Parahyangan diperoleh melalui uji laboratorium dan menunjukkan nilai kadar air sebesar 67,316%, kadar solid sebesar 32,684%, kadar volatil sebesar 90,446%, kadar abu sebesar 9,554%, kadar C-organik sebesar 62,79%, kadar nitrogen sebesar 4,615% dan rasio C/N sebesar 13,605%. Proyeksi penduduk dilakukan hingga tahun 2035 di mana tahap pengembangan kedua KBP direncanakan akan selesai. Berdasarkan skenario kapasitas yang menggunakan minimasi sampah serta pemilahan di sumber secara bertahap dari angka 2% hingga 15%, perkiraan timbulan sampah pada tahun 2035 adalah sebesar 38,539 ton/hari. Sampah organik murni yang harus diolah sebesar 15,72 ton/hari. Agar sampah dapat diolah secara biologis, penambahan wood chip sebanyak 3,4 ton/hari dilakukan untuk mencapai rasio C/N optimal, yaitu 25:1. Pencampuran kedua bahan sebagai substrat ini menurunkan kadar air sampah. Hal ini dapat diatasi dengan resirkulasi lindi. Pembangunan fasilitas anaerobic digester dibagi ke dalam dua tahap, yakni tahap I (hingga 2025) dan tahap II (hingga 2035). Alternatif desain reaktor yang diajukan ialah Biocel, Valorga, Kompogas, dan Dranco. Penentuannya menggunakan metode Simple Additive Weighting dengan enam belas kriteria yang mencakup aspek ekonomi, teknis, dan lingkungan dan pemberian skala satu sampai empat untuk menilai tiap-tiap alternatif. Dari penilaian tersebut, alternatif terpilih adalah Dranco dengan skor paling mendekati 1, yakni 0,897. Sampah makanan murni yang menjadi beban pengolahan adalah sebesar 15,717 ton/hari. Untuk mengolah sampah dengan jumlah tersebut, diperlukan 8 buah reaktor anaerobic digester berdiameter 6 meter dengan tinggi total 7,7 meter.