digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Yuniar Elfira Kusfarida
PUBLIC Irwan Sofiyan

Aktinobakteria merupakan mikroorganisme yang banyak ditemukan diperairan laut dan diketahui dapat diisolasi dari invertebrata laut, salah satunya karang lunak. Aktinobakteria memiliki tingkat produktivitas tinggi dalam menghasilkan senyawa bioaktif, namun potensi Aktinobakteria endofit karang lunak belum banyak tereksplorasi. Kondisi rentannya individu terjangkit infeksi bakteri, potensi senyawa bioaktif sebagai antibakteri diperlukan untuk dieksplorasi lebih jauh. Isolasi Aktinobakteria dilakukan dari ekstrak karang lunak dengan metode pengenceran dengan menggunakan medium Yeast Malt Agar (YMA). Potensi antibakteri dilakukan melalui uji antagonis dengan metode dual-culture pada kultur bakteri E. coli, B. subtilis dan S. aureus. Isolat yang menunjukkan daya hambat tertinggi diseleksi lebih lanjut pada tahap kedua menggunakan metode agar difusi Kirby-Bauer. Isolat unggul diuji potensinya secara kuantitatif dengan membandingkan ukuran zona hambat larutan uji dosis 30 ppm dengan Sterptomycin pada dosis 19,2 ppm, 24 ppm, 30 ppm, 37,5 ppm dan 46,8 ppm. Karang lunak yang ditemukan di perairan laut Ranca Buaya zona litoral diantaranya, Haliclona cf baeri, Haliclona caerulea, Clona verde dan Spheciospongia vagabunda. Empat Aktinobakteria yang berhasil diisolasi dari keempat karang lunak tersebut dan memiliki aktivitas antibakteri yaitu, Streptomyces katrae, Streptomyces galbus, Streptomyces violaceus, dan Saccharopolyspora antimicrobica . Saccharopolyspora antimicrobica berhasil diisolasi dari karang lunak Haliclona cf. baeri dan merupakan isolat unggul dengan zona hambat sebesar 16,83 mm pada biakkan S. aureus dan 19, 26 mm pada biakkan B. subtilis. Hasil uji potensi antibiotik menunjukkan bahwa nilai potensi antibiotik dari ekstrak kasar kultur Saccharopolyspora antimicrobica adalah 95,5% dalam menghambat bakteri B. subtilis dan 84,45% dalam menghambat bakteri S. aureus.