digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Achmad Fauzan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Achmad Fauzan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Achmad Fauzan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Achmad Fauzan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Achmad Fauzan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Achmad Fauzan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 dan menjadi perusahaan publik pada tahun 2013. Perusahaan ini memiliki 155.000 hektar lahan (inti dan plasma), sementara 51.000 hektar (inti dan plasma) tertanam, yang berarti pengembangan masa depan perusahaan masih cukup panjang. Pengembangan ini melibatkan 3 (tiga) area pemain terintegrasi: perkebunan kelapa sawit, infrastruktur dan pabrik. Karena proyek ini terletak di daerah yang sangat terpencil, berhubungan dengan masalah sosial, teknik logistik khusus yang berdampak pada logistik tinggi, juga kampanye LSM yang biasanya tidak ramah terhadap kebun kelapa sawit. Saat ini beberapa kegiatan dilakukan berbagai departemen/bagian untuk mewujudkan pengembangan proyek ini, namun masing-masing departemen masih bekerja di lingkungan silo dan tidak terintegrasi satu sama lain sementara integrasi dalam proses ini termasuk biaya, waktu, produktivitas, dan manajemen. Seringkali tidak berjalan secara sinergis dan langkah yang diambil tidak sejalan. Pernyataan Masalah dapat dikategorikan ke dalam 2 kelompok utama: • Masalah manajemen: Pengembangan dan pelaksanaan proyek tidak berjalan dalam koordinasi yang baik di dalam bagian / departemen yang mengakibatkan waktu dan biaya yang berlebihan. • Masalah fisik: Perkebunan besar dan proyek terletak di daerah yang sangat terpencil di Papua. Penelitian ini didasarkan pada penelitian kualitatif dengan mewawancarai 7 (tujuh) orang yang berasal dari 4 (empat) bagian Pengembangan Bisnis, Rekayasa & Konstruksi, Rantai Pasokan dan Keuangan untuk mengeksplorasi akar masalah dan mendapatkan input dan solusi yang diperlukan terkait dengan pengembangan perkebunan di Papua Barat. Hasilnya merekomendasikan beberapa saran perbaikan berdasarkan proses manajemen proyek. Antara lain, solusi untuk mengimplementasikan Kantor Manajemen Proyek (PMO) sebagai komite integrator yang menyetujui, memilih dan memprioritaskan proyek untuk meningkatkan proses bisnis manajemen proyek yang ada sesuai dengan PMBOK (Badan Manajemen Proyek Pengetahuan).