digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Harry Purnama Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Harry Purnama Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Harry Purnama Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Harry Purnama Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Harry Purnama Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Harry Purnama Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip asuransi sosial. BPJS Kesehatan merupakan implementasi dari transformasi PT. Askes (Persero) sejak 1 Januari 2014. Transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan mengharuskan organisasi untuk mengantisipasi dan menanggapi perubahan lingkungan yang fluktuatif dan tidak terduga. Dalam organisasi, pengetahuan adalah salah satu sumber daya strategis yang penting, terutama dalam kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat. Organisasi yang mengelola aset pengetahuannya dengan baik mampu bertahan menghadapi perubahan dan akan memiliki keunggulan kompetitif. Sebagai penyelenggara jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, BPJS Kesehatan berupaya untuk memberikan kinerja yang optimal. BPJS Kesehatan menyadari pentingnya peran manajemen pengetahuan dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kondisi dalam organisasi saat ini dan merekomendasikan strategi manajemen pengetahuan yang tepat untuk organisasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode diskusi kelompok terarah dan wawancara semi terstruktur. Metode diskusi dan wawancara dapat memberikan fleksibiltas kepada subjek penelitian dalam menyampaikan pendapat dan pemikirannya sehingga data yang diperoleh menjadi lebih detail. Topik yang dibahas dalam diskusi dan wawancara meliputi kondisi organisasi saat ini dalam aspek manusia, proses, teknologi dan tata kelola, serta kendala yang menghambat implementasi manajemen pengetahuan dalam organisasi. Dari hasil diskusi dan wawancara, terlihat bahwa manajemen pengetahuan yang ada di perusahaan belum berjalan optimal dikarenakan adanya kendala dalam aspek manusia, proses, teknologi dan tata kelola. Karena itu, perlu ada pembaharuan konsep dan strategi manajemen pengetahuan supaya manajemen pengetahuan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kinerja organisasi dan keunggulan kompetitif organisasi. Penelitian ini merekomendasikan lima langkah untuk mengimplementasikan program manajemen pengetahuan yang sukses, supaya organisasi dapat menjalankannya secara bertahap dan berkelanjutan dengan panduan rencana implementasi manajemen pengetahuan di BPJS Kesehatan.