digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi lipolisis minyak sawit hingga membebaskan sekitar 70% asam – asam lemaknya sedang dikembangkan di Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung. Teknologi pemisahan gliserida sisa (terutama monogliserida) dari asam-asam lemak hasil lipolisis harus dikembangkan untuk mewujudkan paket teknologi penyediaan asam – asam lemak untuk proses produksi green diesel dan biogasoline dari minyak lemak via dekarboksilasi dan pirolisis sabun-sabun basa logam bervalensi dua. Ekstraksi dengan pelarut merupakan proses pemisahan yang tepat untuk memisahkan sisa gliserida dari asam-asam lemak karena gliserida memiliki titik didih yang sangat tinggi. Pelarut yang digunakan adalah diklorometan, dietil eter campuran diklorometan–dietil eter (50–57%-v diklorometan), metanol, sikloheksana, dan asetonitril. Variabel lainnya yang divariasikan adalah perbandingan pelarut terhadap umpan lemak 1/3 dan 1/1 untuk diklorometan-dietil eter; 1/1 dan 100/8 untuk metanol; 1/1 dan 5/2 untuk sikloheksana; dan 1/1 untuk asetonitril. Ekstraksi dilakukan pada suhu 40-45oC selama 15-30 menit disertai pengadukan pada kekencangan 150-200 rpm. Ekstraksi dilakukan pada model hasil lipolisis dengan angka asam dan angka penyabunan masing-masing 164,9 dan 223,9 mg-KOH/g. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstraksi hasil lipolisis pelarut diklorometan-dietil eter tak menunjukkan hasil-hasil yang memuaskan; yang paling bagus, yaitu yang dihasilkan dari penggunaan pelarut 50%-v diklorometan, hanya memberikan ekstrak dan rafinat dengan angka-angka asam tak berbeda drastik: 131,8 dan 172,7 mg KOH/g sampel. Selanjutnya, penggunaan pelarut metanol menghasilkan ekstrak dan rafinat berangka asam 168,8 dan 120,3 mg KOH/g sampel. Untuk pelarut sikloheksana, angka asam ekstrak dan rafinatnya adalah 176,8 dan 113,5 mg KOH/g sampel. Akhirnya, penggunaan pelarut asetonitril menghasilkan ekstrak dan rafinat berangka asam 157,5 dan 62,6 mg KOH/g sampel. Penggunaan pelarut terakhir inilah yang dipandang layak untuk ditelusuri lebih lanjut.