digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4A Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4B Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Harits Hafidza
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Amblesan merupakan suatu fenomena geologi terjadinya penurunan muka tanah di suatu daerah dimana fenomena ini dapat menyebabkan berbagai bencana yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan menjadi ancaman untuk kehidupan manusia. Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang sedang mengalami fenomena tersebut. Berdasarkan hasil laju amblesan rata-rata per tahunnya, daerah Cimahi memiliki laju amblesan terbesar per tahunnya yakni sebesar -0.185 meter/tahun. Dalam penelitian ini, metode time-lapse microgravity (TLM) diterapkan untuk mengetahui seberapa besar respon gravitasi yang diakibatkan oleh amblesan terhadap nilai TLM observasi. Untuk mendapatkan respon gravitasi yang diakibatkan oleh amblesan, disusun suatu program untuk menghitung respon gravitasinya dengan melakukan perhitungan pemodelan kedepan menggunakan pendekatan tubuh batuan benda prisma segiempat dimana hasil akhir dari pemodelan tersebut akan dibandingkan dengan peta TLM observasi. Program dilakukan uji coba menggunakan data sintetik untuk menguji keberhasilan program. Berdasarkan uji coba yang dilakukan, program telah berhasil menghitung respon gravitasi akibat amblesan. Respon gravitasi akibat amblesan pada tahun 2016-2010 di daerah Bandung menunjukkan nilai TLM terbesar berada pada daerah Cimahi dan Baleendah, sekitar 60 µGal dan menunjukkan nilai anomali gravitasi sebesar -0.85 µGal/cm. Hasil perbandingan antara peta TLM observasi dengan peta TLM perhitungan di Kota Bandung menunjukkan bahwa pengaruh respon gravitasi akibat amblesan cukup kecil sehingga mengindikasikan adanya faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai TLM observasinya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa pengaruh dari perubahan bangunan dan perubahan muka air tanah (MAT). Hasil analisis terhadap kedua faktor ini menunjukkan bahwa pengaruh respon gravitasi yang diakibatkan oleh perubahan bangunan cukup kecil dan pengaruh respon gravitasi yang diakibatkan oleh perubahan muka air tanah diperkirakan cukup signifikan terhadap nilai TLM observasi.