digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Olahraga sebagai sebuah industri telah berkembang begitu pesat di Indonesia, membuat begitu banyak merek pakaian olahraga yang muncul dalam kompetisi di industri ini. Untuk itu, setiap merek harus memastikan bahwa setiap aspek bisnis mereka bekerja dengan perkembangan yang baik jika ingin bertahan di lingkungan persaingan yang ketat ini, dan salah satu aspek yang terpenting untuk terus dikembangankan adalah operasional, yang berhubungan dengan produk pakaian olahraga yang akan langsung digunakan oleh pelanggan. Jadi jika produknya tidak bagus, merek juga akan begitu. Penelitian ini membahas cara untuk mencapai keunggulan operasional di perusahaan sebagai salah satu aspek penting untuk menjalankan bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan metode untuk meningkatan proses bisnis di salah satu UKM pakaian olahraga yang menggunakan tipe produksi kustomisasi. Pendekatan Six Sigma akan digunakan pada penelitian, dimana Six Sigma sendiri berasal dari tahun 1990-an dan diterapkan pertama kali pada perusahaan manufaktur untuk proses produksi dan transaksional. Six Sigma telah terbukti berhasil dalam mengurangi lead time atau variasi dalam waktu produksi, yang memunculkan kepuasan pelanggan serta dan menghasilkan laba. Salah satu metode Six Sigma yang akan digunakan pada penelitian ini adalah DMAIC (Tentukan, Ukur, Analisis, Tingkatkan, dan Kontrol), yang berisi langkah demi langkah untuk menemukan akar masalah untuk mengeluarkan hambatan dalam suatu proses bisnis, sehingga waktu produksi akan berkurang serta dapat menghasilkan kualitas produksi yang baik. Langkah Define berguna untuk menentukan masalah yang ada, kemudian pada langkah Measure akan dilakukan perhitungan untuk mengukur kapabilitas bisnis serta kerugian yang dialami, setelah itu langkah Analyze berguna untuk menganalisis proses yang menghambat serta mencari akar masalah menggunakan current reality tree, dimana kemudian pada langkah Improve akan dituliskan rencana perbaikan dan pengembangan atas masalah yang ada pada waktu produksi, dan langkah Control akan berguna sebagai cara untuk mempertahankan pengembangan yang sudah dilakukan dengan menggunakan PDAC (Rencanakan, Lakukan, Ambil Tindakan, Kendalikan) sebagai salah satu metode yang akan dilakukan