digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT TCS menghadapi tantangan internal yang signifikan, termasuk hambatan alur komunikasi dan proses bisnis yang tidak terstandarisasi, yang berdampak pada efisiensi operasional dan kesejahteraan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan aktivitas operasional saat ini, mengidentifikasi proses utama, dan mengembangkan peta proses bisnis baru untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan staf perusahaan, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen kebijakan perusahaan. Analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan seperti tim bersertifikat Design Thinking dan kurikulum yang dipersonalisasi, serta kelemahan seperti tidak adanya standar proses bisnis dan struktur kerja yang tidak rapi. Peluang termasuk meningkatnya kesadaran pasar terhadap kemampuan Design Thinking, sementara ancaman meliputi persaingan yang ketat dan perubahan regulasi. Matriks TOWS mengusulkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang. Strategi yang dilakukan pada penelitian ini fokus pada strategi jangka pendek yakni pembuatan peta proses bisnis baru bagi aktivitas yang paling kritis dan mendesak. Peta proses bisnis baru dikembangkan menggunakan prinsip Business Process Management and Notation (BPMN) yang dikembangkan mencakup tiga level: level 0 memetakan fungsi utama seperti pemasaran dan penjualan, workshop dan manajemen perubahan, sumber daya digital, sertifikasi, dan dampak serta penerima manfaat; level 0-1 merinci sub-proses dalam fungsi utama tersebut, menunjukkan interaksi dan ketergantungan; dan level 1-2 fokus pada aktivitas kritis dalam manajemen perubahan dan workshop, termasuk penawaran program, implementasi workshop, manajemen pelatih, manajemen fasilitator, dan publikasi. Kesimpulannya, penelitian ini berhasil memetakan aktivitas operasional PT TCS dan mengidentifikasi proses utama, menghasilkan peta proses bisnis yang terstruktur. Rekomendasi meliputi implementasi program pelatihan dan sosialisasi komprehensif, monitoring dan evaluasi berkala, pengembangan infrastruktur IT yang sesuai, manajemen risiko proaktif, dan peningkatan komunikasi internal.