digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Diki Hartanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Diki Hartanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Diki Hartanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Diki Hartanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Diki Hartanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Diki Hartanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Diki Hartanto
PUBLIC Alice Diniarti

Delaminasi merupakan fenomena kegagalan yang sering terjadi pada struktur sandwich Inner Duct Wall Thrust Reverser Engine CFM56-3. Tipe mesin ini digunakan pada pesawat Boeing 737 Classic Series (-300, -400, -500). Menurut Boeing dalam Service Bulletin No: 737-78-1064, delaminasi disebabkan karena korosi pada honeycomb-core. Faktanya adalah tidak ada tanda-tanda visual adanya korosi pada honeycomb-core, pada saat Inner Duct Wall (IDW) mengalami delaminasi. Tujuan penelitian ini adalah mencari penyebab utama delaminasi dan khususnya kemungkinan adanya korosi pada honeycomb-core. Metoda penelitian yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data-data IDW, melakukan evaluasi data untuk menyusun hipotesis-hipotesis penyebab delaminasi. Kemudian, hipotesis-hipotesis tersebut diuji dengan analisis yang dilakukan dengan pengujian sampel IDW di laboratorium, serta perhitungan analitis. Penelitian ini mengambil studi kasus delaminasi IDW pada PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia). Kesimpulan yang diperoleh yaitu bahwa penyebab utama delaminasi struktur sandwich IDW akibat panas dari mesin. Panas ini mengakibatkan kegagalan bonding pada adhesive dan terjadinya modus kegagalan buckling pada back skin. Hasil penelitian dilaboratorium menunjukkan adanya initial corrosion pada dinding honeycomb-core. Kerusakan akibat korosi dalam jangka panjang juga menyebabkan kegagalan bonding pada adhesive sehingga dapat mengakibatkan delaminasi. Oleh karena itu, pernyataan Boeing tentang korosi pada honeycomb-core sebagai penyebab utama delaminasi ada benarnya, tetapi kurang tepat sasaran.