digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ranti Dwi Tassia
PUBLIC Rina Kania


BAB 2 Ranti Dwi Tassia
PUBLIC Rina Kania

BAB 3 Ranti Dwi Tassia
PUBLIC Rina Kania

BAB 4 Ranti Dwi Tassia
PUBLIC Rina Kania

BAB 5 Ranti Dwi Tassia
PUBLIC Rina Kania

DAFTAR Ranti Dwi Tassia
PUBLIC Rina Kania


Ruang publik terbuka memegang peranan penting dalam aktivitas masyarakat kota sebagai tempat rekreasi dan berkumpul yang umumnya mencerminkan nilai seni, budaya, dan sejarah kota. Berbagai aktivitas pada lingkungan tersebut menimbulkan keberagaman sumber suara yang tidak selalu dianggap mengganggu, justru dapat digunakan untuk merepresentasikan keunikan suatu lokasi. Untuk itu, pendekatan dalam mengevaluasi lingkungan sonik suatu lokasi tidak hanya dilakukan melalui pengukuran kebisingan, tetapi juga melibatkan faktor manusia untuk memahami lingkungan sonik di sekelilingnya. Pendekatan yang melibatkan persepsi manusia, lingkungan, dan sumber suara, dikenal dengan istilah soundscape. Salah satu metode untuk mengevaluasi soundscape adalah metode berbasis memori. Umumnya metode ini dievaluasi menggunakan protokol wawancara dalam menilai lingkungan sonik dan dapat diterapkan pada lingkungan yang familiar. Namun, protokol wawancara tersebut memiliki keterbatasan dalam menggeneralisasi persepsi responden, karena rentan terhadap interpretasi individu peneliti. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode berbasis memori dapat diterapkan untuk mengumpulkan data soundscape di lingkungan urban yang ikonik. Metode ini dievaluasi menggunakan kuesioner online berupa pertanyaan terbuka dan penilaian skala semantik yang dibandingkan dengan eksperimen in-situ sebagai referensi. Selain itu, eksperimen di laboratorium melalui komposisi soundscape juga diterapkan untuk mengumpulkan data. Hal ini memberikan manfaat untuk persebaran data yang lebih luas tanpa harus berada di lingkungan aktual. Hasil dari evaluasi dianalisis dengan menerapkan analisis verbal (deskripsi kemunculan kata dan kategorisasi semantik), analisis skala semantik (dimensi soundscape, pengelompokkan skala, dan penilaian skala semantik) dan analisis berdasarkan metode komposisi soundscape yang terdiri dari komposisi aktual dan komposisi preferensi dengan bantuan simulator akustik. Analisis dari komposisi soundscape berupa pemilihan objek suara, level suara, dan penilaian persepsi antara komposisi aktual dan komposisi preferensi dari lingkungan sonik. Selain itu, dihasilkan model untuk memprediksi persepsi dari soundscape menggunakan analisis regresi logistik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan analisis verbal adalah penerapan metode berbasis memori dapat digunakan untuk identifikasi deskripsi atau persepsi umum dalam ruang ikonik, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi suara dominan pada lokasi. Berdasarkan analisis verbal kategorisasi semantik, metode ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan lingkungan sonik dari dua aspek, yaitu source event dan background noise. Analisis skala semantik menunjukkan kemiripan hasil pada eksperimen in-situ. Hal ini ditandai dengan kemunculan dimensi soundscape (23 % relaksasi, 18 % dinamika, 18% komunikasi), pengelompokan skala, dan penilaian skala semantik yang serupa dengan eksperimen in-situ. Hasil dari komposisi soundscape dapat digunakan untuk menentukan soundmark pada lokasi, menentukan preferensi level dari objek suara yang berpengaruh dalam meningkatkan persepsi, khususnya kenyamanan. Hal ini ditandai dengan penurunan level dari objek suara kendaraan (11-18 dBA), knalpot (9-18 dBA), dan klakson (11-18dBA). Selain itu, model untuk memprediksi persepsi terhadap penilaian soundscape pada penelitian ini menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi, yaitu sebesar 87.6% (Relaksasi), 74.9% (Dinamika), dan 80.8% (Komunikasi).