digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Semakin kompetitifnya lingkungan kerja telah membuat banyak organisasi saling berkompetisi terhadap satu sama lain untuk mendapatkan keuntungan tertinggi. Karyawan diharapkan untuk memberikan kinerja terbaik mereka. Dalam rangka mempertahankan kinerja karyawan yang tinggi, pemimpin yang baik dengan kepemimpinan yang tepat diperlukan. Jika ada ketidakcocokan antara apa yang karyawan harapkan dari seorang pemimpin, terutama pada bagaimana pemimpin memimpin sebuah tim, kinerja secara keseluruhan dapat mengalami penurunan. Masalah ini terjadi di PT Pos Indonesia. Saat ini, para manajer di PT Pos Indonesia memberikan wewenang sepenuhnya kepada karyawan tanpa banyak mengelola sendiri. Namun, karyawan tidak dapat melakukan kerjanya dengan baik tanpa perintah yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Karena itu, karyawan merasa cara manajer memimpin tim tidak jelas dan tidak adil dan berpikir bahwa manajer tidak melakukan apa-apa sementara karyawan melakukan segalanya. Akibatnya, karyawan melakukan tindakan mogok. Hal ini mempengaruhi kinerja perusahaan dan menurun secara drastis. Salah satu cara untuk memecahkan masalah ini adalah untuk benar-benar memahami harapan karyawan terhadap seorang pemimpin yang ideal dengan mengetahui gaya kepemimpinan pilihan mereka. Ada berbagai gaya kepemimpinan, tetapi peneliti berfokus pada gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional karena kedua gaya kepemimpinan tersebut adalah gaya kepemimpinan yang paling efektif yang dapat meningkatkan kinerja karyawan secara signifikan atau mempertahankan kinerja karyawan terus-menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang saat ini digunakan, pengaruh dari kedua gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan perusahaan. Karena keterbatasan waktu dan ruang lingkup, peneliti memutuskan untuk mengambil 85 responden secara total dari karyawan ke tingkat manajerial. Responden diminta untuk menyelesaikan pertanyaan Skala Likert lima poin. Dalam penelitian ini, gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional bertindak sebagai variabel independen dan kinerja karyawan bertindak sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan alat regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh yang signifikan dari kedua gaya kepemimpinan untuk kinerja karyawan. Hasil akhir menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional saat ini digunakan oleh perusahaan dan kedua gaya kepemimpinan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan dengan gaya kepemimpinan transaksional memberikan pengaruh tertinggi kepada kinerja karyawan. Setelah itu, 89% manajer menggunakan gaya kepemimpinan transformasional namun 60% karyawan lebih memilih gaya kepemimpinan transaksional. Namun, pada kenyataannya, karyawan dengan gaya kepemimpinan transaksional menghasilkan kinerja karyawan yang lebih baik daripada karyawan dengan gaya kepemimpinan transformasional. Dengan demikian, yang terbaik bagi PT Pos Indonesia adalah untuk merubah gaya kepemimpinan dari transformasional ke transaksional karena transaksional terbukti mampu meningkatkan kinerja karyawan secara keseluruhan. Melalui penelitian ini diharapkan PT Pos Indonesia dapat meningkatkan kinerja mereka saat ini dan dapat mengatasi krisis yang dihadapi saat ini. Penelitian ini juga dapat membantu organisasi lain yang menghadapi masalah yang sama dan peneliti yang ingin menggunakan penelitian ini sebagai referensi.