digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam stabilitas ekonomi. Penelitian ini berfokus pada CV XYZ, sebuah UMKM yang bergerak di bidang perdagangan ritel suku cadang kendaraan bermotor, perawatan, dan perbaikan. Meskipun CV XYZ berkontribusi terhadap ekonomi lokal, perusahaan ini menghadapi tantangan internal terkait sumber daya manusia, seperti tingginya absensi, keterlambatan, dan kinerja yang kurang optimal. Didukung oleh teori dan wawasan perusahaan, masalah- masalah tersebut disebabkan oleh ketidakpuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja penting karena berdampak pada kebahagiaan, kesehatan, produktivitas, perilaku kerja positif, dan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis dimensi kepuasan kerja yang bermasalah di CV XYZ serta memahami penyebabnya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara semi- terstruktur dengan delapan karyawan CV XYZ menggunakan alat ukur Job Satisfaction Survey milik Spector dengan triangulasi melalui Focus Group Discussions (FGD). Analisis mendalam memvalidasi bahwa dimensi gaji, promosi, supervisi, dan tunjangan berada di level "dissatisfaction", sedangkan dimensi rekan kerja, sifat pekerjaan, vi dan komunikasi berada di level "ambivalent", serta dimensi prosedur operasional di level "satisfaction". Adapun masalah pada dimensi gaji disebabkan oleh gaji yang tidak memadai, kurangnya kenaikan gaji, rasa ketidakadilan, dan kompensasi situasional. Masalah promosi disebabkan oleh peluang promosi yang terbatas. Ketidakpuasan supervisi berasal dari kepemimpinan yang kurang empati dan perilaku tidak profesional. Masalah tunjangan disebabkan oleh tunjangan yang terbatas dan manajemen cuti yang tidak efektif. Masalah penghargaan kontingen disebabkan oleh penghargaan yang tidak mencukupi, penekanan pada penguatan negatif, dan evaluasi kinerja yang tidak memadai. Masalah sifat pekerjaan disebabkan oleh pekerjaan yang tidak memuaskan dan kurangnya peluang pengembangan. Ketidakpuasan rekan kerja berasal dari konflik interpersonal, masalah distribusi pekerjaan, dan masalah interaksi sosial, dengan aspek positif berupa hubungan kerja yang mendukung dan tim yang kompeten. Masalah komunikasi disebabkan oleh komunikasi organisasi yang tidak memadai dengan sisi positif berupa komunikasi informal yang efektif. Penelitian ini juga menemukan dampak khusus dari dimensi yang bermasalah di CV XYZ, yaitu kurangnya motivasi, perubahan prioritas, ketidakoptimalan kehadiran, dan kontribusi minimal. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal generalisasi ke lingkup yang lebih luas dan mungkin hanya berlaku di CV XYZ. Temuan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi perusahaan untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan.