Alzheimer merupakan suatu penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan gangguan pada
struktur dan fungsi otak. Terapi utama penyakit Alzheimer berpusat pada penanganan penurunan
kadar asetilkolin. Namun, masih terdapat gejala penurunan fungsi kognitif lain yang tidak dapat
diatasi dengan metode terapi tersebut. Oleh karena itu, dilakukan pencarian senyawa baru yang
dapat memodulasi reseptor G-protein-coupled (GCPR) lain yang dapat memberikan efek yang lebih
baik, yaitu antagonis reseptor 5-HT6. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persamaan
Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas (HKSA) terbaik dan senyawa baru dengan aktivitas
antagonis dan afinitas terhadap reseptor 5-HT6 yang lebih baik, studi interaksi, dan prediksi
toksisitas. Persamaan HKSA diperoleh dari aplikasi GaussView 6.0, Gaussian 09, MOE 2014.09, SPSS
Statistics 25.0. Jumlah deskriptor yang digunakan sejumlah 5, yaitu AM1_Eele, AM1_LUMO, ASA_H,
log P, dan log S. Interaksi senyawa dengan reseptor dianalisis menggunakan AutoDock 4.2.6.
Prediksi toksisitas menggunakan ADMET Predictor 7.1. Persamaan HKSA terbaik yang diperoleh dari
hasil validasi dengan metode Leave One out (LOO) dan analisis statistik Fisher adalah Log C (µM)= -
3,653(±1,711) + 1,563*10
-5
*AM1_Eele + 1,454(±0,564)*AM1_LUMO + 0,022(±0,005)*ASA_H ????
1,307(±0,285)*log P ????2,076(±0,364)*log S. Hasil validasi protein adalah nilai RMSD sebesar 0,969.
Senyawa modifikasi 30 merupakan senyawa turunan terbaik dengan nilai IC50 sebesar 0,5692 dan
energi ikat sebesar -9,71 kkal/mol, dengan prediksi toksisitas lebih baik dari senyawa 8 dan
menyerupai toksisitas senyawa induk.