digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Cindy Devina
PUBLIC yana mulyana

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak etil asetat dari kulit buah pisang kepok dan pisang tanduk diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Pengecilan ukuran partikel ekstrak hingga berukuran nanometer diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekstrak. Pada penelitian ini, ekstrak etil asetat kulit buah pisang kepok dan pisang tanduk diformulasikan menjadi nanoemulsi. Metode yang digunakan adalah homogenisasi menggunakan sonikator bath yang dikombinasikan dengan ultrasonikasi menggunakan sonikator probe. Formula terbaik terdiri atas ekstrak 1% b/v, asam oleat 4% b/v, Kolliphor RH 40 dan Span 80 dengan perbandingan (8:4) % b/v, serta PEG 400 sebagai ko-surfaktan sebanyak 6% b/v. Pengukuran menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) memberikan ukuran partikel dan indeks polidispersitas untuk nanoemulsi pisang kepok berturutturut sebesar 90,7 ± 6,46 nm dan 0,39 ± 0,01, sedangkan nanoemulsi pisang tanduk adalah 80,1 ± 1,56 nm dan 0,35 ± 0,04. Hasil uji stabilitas fisik pada 3 suhu berbeda, menunjukkan kedua nanoemulsi stabil pada suhu 4 °C, 25 °C dan 40 °C serta stabil pada pengujian stabilitas freeze and thaw. Hasil pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH terbukti sediaan nanoemulsi memiliki aktivitas lebih tinggi daripada ekstrak, yaitu ekstrak kulit buah pisang kepok (IC50 27,12 ± 1,86 µg/mL), pisang tanduk (IC50 181,19 ± 8,75 µg/mL) dan nanoemulsi pisang kepok (IC50 2,70 ± 0,28 µg/mL), nanoemulsi pisang tanduk (IC50 0,11 ± 0,03 µg/mL), sedangkan asam askorbat (IC50 0,85 ± 0,06 µg/mL). Pada pengujian aktivitas inhibisi xantin oksidase diperoleh nilai IC50 ekstrak kulit buah pisang kepok sebesar 73,58 ± 0,42 µg/mL dan pisang tanduk 68,94 ± 1,78 µg/mL, namun aktivitas pada kedua sediaan nanoemulsi tidak terukur. Pada penelitian ini, terbukti bahwa formula nanoemulsi meningkatkan aktivitas antioksidan dari ekstrak.