digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alya Rismayanti
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5A Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5B Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alya Rismayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dituntut untuk memiliki keterhubungan dan keterjangkauan antar pulau-pulau dan wilayah di dalamnya. Maka dari itu, dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang transportasi laut, sungai, danau, dan penyebrangan sebagai penghubung utama antar pulau-pulau di Indonesia, maupun Indonesia dengan negara-negara lain. Keterhubungan tersebut sangat penting terutama dalam hal pengangkutan barang ekspor ataupun impor yang mempunyai peran strategis sebagai pendukung kegiatan pembangunan perekonomian, industri, dan perdagangan. Pelabuhan merupakan sarana utama untuk mewujudkan keterhubungan tersebut dimana pada tahun 2014 terdapat sekitar 2,392 pelabuhan dan 11 pelabuhan komersial diantaranya berada di Aceh. Provinsi Aceh termasuk ke dalam Koridor Ekonomi Sumatera dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025, namun sebagian besar komoditas ekspor dari sektor perkebunan dan pertanian yang berasal dari Provinsi Aceh selama ini diekspor melalui Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara karena pelabuhan-pelabuhan umum yang diusahakan di Aceh belum memadai. Maka dari itu, direncanakan pembangunan Pelabuhan Malahayati sebagai pelabuhan umum yang diusahakan di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh untuk melayani angkutan barang general cargo dan peti kemas nasional dan internasional. Pada tugas akhir ini akan akan dianalisis kebutuhan fasilitas darat dan perairan untuk terminal general cargo dan terminal peti kemas Pelabuhan Malahayati berdasarkan prediksi arus barang dan peti kemas yang akan dilayani pelabuhan, serta kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan meliputi arah dan kecepatan arus, serta arah dominan dan tinggi gelombang berdasarkan pemodelan hidrodinamika menggunakan software Delft3D. Pemodelan gelombang dilakukan pada lokasi tinjauan sebelum dan sesudah diberi struktur breakwater. Kemudian ditentukan beberapa alternatif layout pelabuhan meliputi alternatif tata letak breakwater dan orientasi dermaga untuk selanjutnya dipilih layout pelabuhan terbaik berdasarkan faktor lingkungan, kemudahan akses alur pelayaran, serta faktor biaya dan volume pekerjaan menggunakan skoring matriks. Faktor lingkungan yang ditinjau ialah tinggi gelombang pada kolam pelabuhan setelah diberi struktur breakwater, kemudahan akses alur pelayaran ditinjau berdasarkan tikungan pada alur pelayaran, sedangkan faktor biaya dihitung berdasarkan harga satuan pekerjaan trestle dan volume pekerjaan breakwater.