digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Febrina Nastiti
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Febrina Nastiti
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Febrina Nastiti
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2.pdf?_
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4.pdf?
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5.pdf?
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6.pdf?
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Febrina Nastiti
PUBLIC Yoninur Almira

LAMPIRAN.pdf?_
PUBLIC Yoninur Almira

JURNAL.pdf ]
PUBLIC Yoninur Almira

Dunia bisnis dipenuhi oleh persaingan yang semakin tinggi diantara para pembisnis domestik sehingga memotivasi setiap perusahaan untuk bersaing menghasilkan nilai kompetitif yang tinggi. Untuk mencapai nilai kompetitif yang tinggi setiap perusahaan harus mengevaluasi dan mengembangkan aspek-aspek yang menjadi pendukung keberhasilan perusahaan salah satunya ialah aspek sistem distribusi. Saat ini dikenal dengan adanya transportasi multimoda, sesuai dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2010 mengenai Cetak Biru Transportasi Multimoda berupa arahan pengembangan dan pembangunan multmioda dalam rangka kelancaran arus barang dan arus penumpang serta mendukung sistem logistik nasional yang efektif dan efisien. Salah satu industri yang menjalankan pengiriman dengan angkutan multimoda ialah PT. Krakatau Steel sebagai produsen bahan baku untuk industri-industri secara keseluruhan. Evaluasi dilakukan terhadap kondisi moda transportasi saat ini dan biaya pengiriman baja ke Surabaya dengan menggunakan optimasi biaya. Dalam pengiriman baja ke Surabaya menggunakan tiga jenis kendaraan yang di bagi menjadi dua golongan yaitu angkutan multimoda dan moda tunggal. Hasil dari penelitian terdapat penurunan biaya dengan menggunakan angkutan multimoda sebesar Rp 3.573.592.293 atau 7,754%. Sedangkan dengan moda tunggal sebesar Rp 217.663.745 atau 4,368 %. Selain itu, jumlah kendaraan eksisting untuk angkutan multimoda sebanyak 782 unit trailer dan 2415 gerbong kereta api dengan hasil optimasi sebanyak 798 unit trailer dan 2332 gerbong kereta api. Sedangkan, untuk moda tunggal trailer sebanyak 291 unit trailer dan 82 unit tronton dilakukan optimasi dengan hasil sabanyak 274 unit trailer dan 157 unit tronton.Kemudian, dilakukannya asumsi prediksi terhadap pertumbuhan pengiriman baja ke Surabaya sebagai antisipasi pemerintah dalam menyiapkan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana transportasi multimoda tentunya sebagai antisipasi untuk PT. Krakatau Steel (Persero) dalam menyiapkan moda transportasi pengiriman baja ke Surabaya seiring dengan bertambahnya permintaan baja setiap tahunnya.