digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Muhammad Haykal Firza Himawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PT XYZ adalah perusahaan manufaktur fabrikasi baja yang mengadopsi sistem produksi job shop dan menerapkan process layout di lantai pabriknya agar lebih adaptif dalam menanggapi tingginya variasi karakteristik pesanan pelanggan. Namun, penerapan sistem tersebut belum bisa beradaptasi terhadap permintaan variatif dalam skala besar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lantai pabrik, 47.8% komponen yang dipesan oleh pelanggan dinyatakan sebagai pesanan yang terlambat karena tidak dapat memenuhi waktu target yang ditetapkan. Keterlambatan disebabkan oleh penyusunan tata letak yang belum mempertimbangkan variasi karakteristik dan jumlah pesanan dari pelanggan. Alternatif solusi yang diajukan adalah dengan merancang tata letak fasilitas berdasarkan kesamaan komponen yang dikerjakan dengan menggunakan konsep Group technology (GT). Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah model GT yang baik dalam menghadapi perubahan kondisi pasar PT XYZ dalam merancang tata letak fasilitas PT XYZ yang memiliki waktu produktif permrosesan part maksimal dan mengurangi durasi setup tambahan yang diperlukan. Model virtual cell manufacturing (VCM) dipilih sebagai model GT yang akan dijadikan sebagai pendekatan untuk merancang sel produksi. Model VCM yang dikembangkan sesuai dengan kondisi aktualnya akan diselesaikan dengan metode analitik linear programming yang bertujuan untuk memaksimalkan waktu produktif, mengurangi penggunaan shared machine, dan mengurangi penggunaan sumber daya berlebih. VCM yang dirancang dapat menghadapi perubahan permintaan karena mampu mengakomodasi adanya intervensi faktor subjektif selama dampaknya tidak terjadi lebih dari setengah dari lama periode perencanaannya Dengan pendekatan VCM, PT XYZ dapat menerapkan rancangan sistem produksi tiga sel di lantai pabrik dengan menggunakan 10 mesin dan 6 orang runner. Rancangan tersebut menghasilkan peningkatan waktu produktif sebesar 28% dan penurunan persentase aktivitas setup sebesar 24% untuk permintaan sebanyak 183 jam per minggu.