digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sungai Konaweha adalah salah satu sumber daya alam yang sangat berharga di wilayah Sulawesi Tenggara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Sungai Konaweha mengalami perubahan signifikan dalam morfologi dan ekosistemnya. Fungsi dan perilaku tersebut akan berubah sebagai akibat proses alam dan perilaku/aktivitas manusia. Salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan ini adalah penambangan galian C yang meningkat pesat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis besaran volume dan nilai ekonomis pada penambangan pasir, mengkaji dampak penambangan galian C terhadap perubahan morfologi sungai, dan memberikan solusi yang efektif kepada pemangku kepentingan, termasuk pihak berwenang dan masyarakat setempat, tentang bagaimana mengatasi masalah perubahan morfologi sungai yang di hadapi sungai Konaweha. Metode penelitian dilakukan dengan survei wawancara untuk mendapatkan data volume penambang pasir yang diambil setiap hari, kemudian analisis sedimentasi dilakukan menggunakan aplikasi HEC-RAS 6.4.1 Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah penambangan pasir sebesar 329.000 Ton/tahun. Dampak ekonomi akibat penambangan pasir salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi penambangan, nilai ekonomis yang dihasilkan oleh penambangan pasir per tahun senilai Rp. 17.820.000.000,-. Lokasi kajian sepanjang 32 km dari muara, data topografi yang digunakan adalah data topografi tahun 2023, untuk simulasi sedimen dilakukan selama 10 tahun. Hasil simulasi selama 10 Tahun menunjukkan bahwa Dampak Penambangan pasir terhadap stabilitas dasar Sungai Konaweha Dimana Volume degradasi yang terjadi sebelum Penambangan sebesar 1.488.306,6 Ton dan setelah Penambangan sebesar 1.181.249 ton. Dan volume agradasi yang terjadi sebelum Penambangan sebesar 1.488.306,6 Ton dan setelah Penambangan sebesar 2.400.141 ton. Setelah adanya penambangan lokasi tinjauan cenderung mengalami erosi di dasar dan tebing sungai. Dengan adanya penambangan galian C, terjadi penurunan dasar sungai akibat pengambilan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan deposit, erosi tebing, dan longsor. Seiring waktu, dimensi sungai akan terus melebar sehingga perlu adanya penanganan. Dengan memindahkan Lokasi penambangan galian C dari posisi sekarang dan membatasi volume pengambilan dari 329.000 menjadi 136.133 Ton dapat mengurangi gangguan terhadap morfologi sungai.