Penelitian ini akan berfokus untuk membuat usulan rancangan kamus kompetensi
dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) tenaga kependidikan pada Institut X.
Kedua elemen ini penting karena merupakan langkah awal dalam
mengimplementasikan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis
Kompetensi (SMSDM-BK).
Implementasi SMSDM-BK sesuai dengan rencana strategi tahapan lanjutan
pengembangan institut setelah mengalami perubahan bentuk kelembagaan yang
telah dibuat IT X. Kamus kompetensi dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ)
juga akan menjawab isu pengembangan modal manusia yang mengacu pada Surat
Keputusan Rektor Institut Teknologi X NO. 11x/ITX/REK/SK/IX/1x tentang
Rencana Operasional Institut Teknologi X. Pada rencana operasional tersebut
tertulis bahwa rumusan kebijakan yang dirancang atas isu pengembangan modal
manusia tersebut adalah perlu pengembangan sistem sumber daya manusia
dengan standar yang baku.
Menggunakan data-data institut berupa visi, misi, tujuan, nilai-nilai, struktur
organisasi, uraian jabatan akan diidentifikasi kompetensi inti dengan mengacu
pada Spencer and Spencer Competency Dictionary, proses bisnis dengan mengacu
pada Process Classification Framework untuk pendidikan tinggi atau higher
education dari American Productivity & Quality Center, kompetensi pendukung
dengan mengacu pada Spencer and Spencer Competency Dictionary, kompetensi
bidang dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI). Untuk merancang Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ), kompetensi
dijabarkan ke dalam beberapa tingkatan menggunakan model kompetensi
Mercedes-Benz dan konsep Taksonomi Bloom untuk mentransformasi proses
bisnis yang sudah dipetakan menggunakan Responsibility Assignment Matrix
(RAM). Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) divalidasi menggunakan analisis
klaster.
Hasil dari penelitian ini ialah 7 kompetensi inti yakni: Achievement Orientation,
Customer Service Orientation, Developing Others, Interpersonal Understanding,
Relationship Building, Self-Control, dan Teamwork, 7 kompetensi pendukung
yakni: Analytical Thinking, Information Seeking, Initiative, Concern for Order,
Quality, and Accuracy, Conceptual Thinking, Impact and Influence, dan
Organizational Awareness, dan 69 kompetensi bidang. Ketiga jenis kompetensi
tersebut diturunkan menjadi beberapa level dan ditulis dalam bentuk dokumen
kamus kompetensi serta dipetakan menjadi Kebutuhan Kompetensi Jabatan
(KKJ).
Setelah dilakukan penelitian ini, institut diharapkan dapat mulai mengukur
kompetensi individu, membangun sistem manajemen karier, sistem pelatihan,
sistem manajemen kinerja, dan sistem kompensasi yang didasarkan pada
kompetensi, sehingga menjadi Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Berbasis Kompetensi yang terpadu.