Bisnis logistik dan transportasi tidak dapat menghindar dari kehadiran proses digitalisasi dan inovasi teknologi lainnya. Fenomena inovasi teknologi yang mengganggu industry logistik terutama penyedia layanan logistic pihak ketiga atau Third Party Logistik (3PL) dimulai dari container yang dapat dilipat hingga transportasi nirawak. PT. Tirta Indra Kencana (PT.TIK) adalah salah satu dari perusahaan 3PL yang saat ini terpengaruh. Sekarang PT. TIK perlu mengembangkan strategy terhadap fenomena inovasi teknologi yang disruptif dan menggunakannya sebagai keunggulan kompetitif.
Untuk mengembangkan strategi teknologi, pertama PT. TIK perlu mengetahui teknologi logistik terbaru yang digunakan dalam proses dan kegiatan sehari-hari untuk mendukung tujuan bisnis dan menentukan kemungkinan disrupsi teknologi. PT. TIK perlu memahami pandangan teknologi perusahaan saat ini berdasarkan pada disrupsi inovasi teknologi. Di antara disrupsi inovasi-inovasi teknologi yang ada yang dimiliki oleh PT. TIK, perlu dikembangkan strategi apakah perusahaan akan menyesuaikan kepada disrupsi teknologi atau terus menggunakan teknologi yang ada. Keputusan manajerial perlu diambil untuk menyusun strategi untuk merespons disrupsi inovasi teknologi dan menerapkannya secara efektif
Strategi teknologi PT. TIK saat ini berasal dari visi dan misinya. Teknologi yang digunakan oleh PT. TIK dinilai menggunakan analisis tren teknologi, kompetisi dalam logistik (3PL), kapabilitas dan daya saing perusahaan, dan dirangkum dengan analisis SWOT. Analisis tren teknologi diselaraskan menggunakan disrupsi teknologi S-curve menemukan bahwa dalam industri logistik, teknologi mendukung efektivitas siklus hidup produk, persediaan yang ramping, dan pengiriman yang sensitif terhadap waktu. Analisis persaingan dalam industri 3PL dilakukan dengan menyelaraskan data sekunder eksternal dengan konsep Digital Vortex dan mengklasifikasikannya ke kerangka kerja inovasi dari Manual Oslo. Analisis ini menemukan bahwa PT. TIK termasuk dalam kategori teknologi dan layanan yang merasakan disrupsi teknologi dan fokus pada inovasi teknologi Baru-ke-Pasar. Setelah selesai dengan analisis persaingan, analisis kemampuan dan daya saing perusahaan dilakukan dengan menggunakan data primer dengan semua pemangku kepentingan. Dengan semua faktor yang ditemukan, analisis SWOT lebih lanjut dilakukan dan menghasilkan strategi yang agresif. Untuk mengembangkan strategi agresif dalam mengembangkan teknologi, strategi menempati dipilih berdasarkan konsep disrupsi digital. Pilihan strategi dikembangkan sesuai kerangka kerja THIO untuk kesiapan perusahaan
Inovasi teknologi di PT. TIK ditujukan pada inovasi proses dan organisasi yang dapat meningkatkan pengalaman dan kepercayaan pelanggan. PT. TIK berada dalam posisi mempertahankan inovasi melampaui kebutuhan pelanggan. Berarti perusahaan hanya membutuhkan inovasi teknologi berdasarkan kebutuhan pelanggan/pasar. Untuk mengatasi teknologi disruptif, PT. TIK memperbaharui system, fasilitas, dan memperkuat organisasi, dan menyiapkan kompetensi sumber daya manusia yang sesuai dengan strategi yang dipilih. Proyeksi anggaran dan waktu yang jelas untuk pengembangan teknologi perlu ditangani sebelum masuk ke implementasi.
Perpustakaan Digital ITB