Sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan perumahan, pemerintah
melakukan upaya dengan memberikan bantuan pada masyarakat berpenghasilan
rendah dalam bentuk Kredit Pemilikan Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (KPR-FLPP). Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan
rumah kosong pada perumahan KPR-FLPP. Hal ini menunjukkan adanya
penyimpangan seperti tidak tepatnya sasaran penyediaan hingga kepemilikan rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis tingkat efektivitas penyediaan
perumahan di Kota Bekasi dalam mengatasi kebutuhan rumah. Sasaran untuk
mencapai tujuan tersebut yaitu, mengidentifikasi supply dan need, mengidentifikasi
karaktersitik fenomena rumah kosong, dan menganalisis tingkat efektivitas
penyediaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah dengan sistem KPRFLPP di Kota Bekasi berdasarkan pemenuhan kebutuhan rumah, penerapan
kebijakan penyediaan perumahan, dan keterhunian rumah yang meliputi tingkat
hunian, status kepemilikan, dan ketepatan sasaran. Pendekatan penelitian yang
dilakukan adalah kuantitatif yang ditunjang dengan data primer berupa wawancara,
kuesioner, dan observasi lapangan, serta data sekunder berupa kajian dokumen dan
literatur.
Efektivitas penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
dengan sistem KPR-FLPP di Kota Bekasi termasuk dalam tingkat kurang efektif yang
dibuktikan dengan pemenuhan kebutuhan hanya sebanyak 6% dari kemampuan
pengembang 25%, penerapan kebijakan yang belum sepenuhnya diterapkan dan
mengalami penyimpangan, serta kekosongan rumah rata-rata 20% karena
ketidaktepatan sasaran dan peralihan kepemilikan.
Oleh karena itu disarankan agar pemerintah melakukan pengawasan dan evaluasi
terhadap segala rangkaian penyediaan perumahan serta bekerjasama dengan
pengembang dan bank pelaksana megupayakan penyediaan rumah yang efektif.
Masyarakat disarankan lebih berpartisipasi dengan menaati aturan dan turut
melakukan pengawasan atas keberjalanan penyediaan.