digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Ilham Saputra
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Regulasi lingkungan di berbagai industri, khususnya industri kelapa sawit di Indonesia, bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam dan memastikan pembangunan berkelanjutan. Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam mengelola Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (POME), yang merupakan produk sampingan yang sangat beracun. POME sulit ditangani karena produksinya yang besar dan ketidakefektifan metode pengolahan saat ini. Teknologi fotokatalitik menawarkan potensi untuk pengolahan POME, tetapi teknologi yang ada memiliki kelemahan yang menghambat penerapan skala besar. Cerium dioksida (CeO2) adalah salah satu fotokatalis yang paling umum digunakan dalam degradasi polutan. CeO2 menunjukkan aktivitas fotokatalitik yang menjanjikan karena sifat fisik dan kimia yang menarik, biaya rendah, dan toksisitas rendah. Pengujian aktivitas fotokatalitik dilakukan menggunakan reaktor iluminasi terbenam yang dilengkapi dengan lampu xenon (Xe) 300 watt. Variasi kondisi eksperimen meliputi tingkat pH larutan 5, 7, dan 8; konsentrasi dopan Mn sebesar 3%, 15%, dan 20%; serta beban katalis 1 g/L dan 2 g/L. Fotokatalis Mn–CeO2 20% menunjukkan performa tertinggi, mencapai degradasi fotokatalitik sebesar 50,4% dengan laju reaksi 0,003 menit-¹ dan degradasi total 73% pada kondisi optimal pH 5 dan beban katalis 2,0 g/L. Karakterisasi fotokatalis yang disintesis dilakukan menggunakan analisis XRD, UV-Vis, SEM, dan BET untuk menentukan struktur kristal, energi celah pita, morfologi permukaan, luas permukaan spesifik, dan distribusi ukuran pori. Katalis tersebut juga menunjukkan stabilitas yang baik, dengan penurunan efisiensi fotodegradasi hanya sebesar 6% setelah digunakan, sambil mempertahankan sifat struktural dan morfologinya.