digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pencemaran lingkungan akibat gas beracun seperti gas SO2 menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan dimana apabila melewati ambang batas aman akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan pendeteksian dini adanya gas SO2 untuk solusi pencegahan dini dari paparan gas SO2. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi material sensor berbasis nanofiber komposit metal oksida yang memiliki sifat sensitivitas, selektivitas dan stabilitas yang tinggi sebagai sensor gas. Variasi konsentrasi SnO? digunakan untuk mempelajari pengaruhnya terhadap struktur, morfologi, dan kinerja sensor. Karakterisasi dilakukan menggunakan XRD, FTIR, Raman spektroskopi, SEM, TGA, dan BET. Penambahan SnO2 mempengaruhi dari luas permukaan spesifik nanofiber dengan ukuran pori mesoporous yang meningkatkan kinerja sensor. Sensor berbasis CuO/SnO? dengan komposisi SnO? 1% (CuO/Sn-1) menunjukkan sensitivitas tertinggi sebesar 76,42% terhadap SO? pada suhu operasi 150°C, dengan waktu respons 12,15 detik dan waktu pemulihan 2,5 detik. Selain itu, sensor menunjukkan selektivitas yang baik terhadap SO? dibanding gas interferen lainnya, serta stabilitas yang baik pada pengujian berulang. Penelitian ini menunjukkan bahwa komposit nanofiber carbon CuO/SnO? berpotensi sebagai material sensor gas SO? yang sensitif, selektif, dan stabil untuk aplikasi monitoring kualitas udara.