digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP AMANDA SAFIERA 1.pdf ]
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Proyek perancangan Revitalisasi Interior Stasiun Manggarai ini diangkat dari isu kurangnya perhatian masyarakat Indonesia terhadap beberapa tempat bersejarah dan warisan budaya negara yang jarang terekspos. Hal tersebut terjadi akibat proses adaptasi masyarakat dalam perubahan moda transportasi massal dan perkembangan zaman. Sehingga, sebagian besar masyarakat tidak “peka” dan kurang mengapresiasi situs-situs bersejarah yang tanpa disadari mereka lewati setiap harinya. Stasiun Manggarai merupakan stasiun transit Kereta Rel Listrik (KRL) dengan jalur terbanyak dan stasiun paling sibuk di Indonesia. Oleh karena itu, perancangan ini akan menerapkan unsur-unsur interior yang modern untuk meningkatkan value dari bangunan maupun sejarah dari Stasiun Manggarai. Selain untuk aspek nilai-nilai arsitektural dan interior, unsur desain modern juga ditujukan untuk memperbaiki potensi fungsional stasiun. Desain modern yang dimaksud adalah desain yang simple, jelas, bersih, dan diharapkan dapat mengatur perilaku pengguna fasilitas stasiun, sehingga dapat terwujud suasana aman, nyaman, dan nilai sejarah yang terus hidup dalam lingkungan Stasiun Manggarai. Dalam perancangan ini menggunakan dua jenis metode memperoleh data yaitu survey lapangan dan studi literatur. Survey atau kunjungan lapangan merupakan metode pengumpulan data yang cenderung mengandalkan kemampuan pihak peneliti untuk memahami dan menilai aspek-aspek kualitatif dari eksisting. Tujuannya adalah untuk mengamati langsung karakter atau perilaku pengguna fasilitas, aktivitas yang berlangsung, kondisi interior dan suasana, dan mengamati masalah umum yang ada. Studi literatur merupakan metode untuk mencari referensi atau dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ditemukan dalam penelitian dan perancangan, yang bisa didapatkan melalui artikel, buku, jurnal, dan situs internet yang berkaitan dengan rumusan masalah. Selain memperoleh data, metode analisis juga dilakukan dengan perbandingan atau komparasi, yaitu proses dimana data yang diperoleh dari studi literatur dikomparasikan dengan data yang diperoleh dari survey lapangan—mencari permasalahan. Karena minimnya cara “menyuguhkan” objek bersejarah tersebut membuat orang-orang kurang tertarik perhatiannya, penerapan unsur desain modern ke dalam fasilitas bangunan stasiun dapat membantu proses pengembangan potensi dari bangunan konservasi yang akan digarap. Dengan adanya penerapan ini diharapkan dengan munculnya experience baru yang optimal terhadap pengguna fasilitas, sehingga masyarakat publik dapat berinteraksi langsung dengan objek bersejarah yang bersangkutan. Selain itu, nilai-nilai sejarah dari bangunan konservasi tersebut juga dapat dilestarikan melalui pendekatan dalam perancangan interior. publik dapat berinteraksi langsung dengan objek bersejarah yang bersangkutan. Selain itu, nilai-nilai sejarah dari bangunan konservasi tersebut juga dapat dilestarikan melalui pendekatan dalam perancangan interior