digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Raditya Anggaprawira
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Raditya Anggaprawira
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Raditya Anggaprawira
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Raditya Anggaprawira
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Raditya Anggaprawira
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Raditya Anggaprawira
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Gas bumi merupakan energi primer ketiga yang paling banyak digunakan di dalam negeri setelah minyak bumi dan batubara. In 2015, Indonesia masih menjadi negara dalam 10 besar penghasil gas bumi terbesar didunidengan kemampuan produksi sebesar 75 milyar m3 per tahun. Namun penggunaan terhadap gas alam itu sendiri masih belum dimaksimalkan dengan baik karena jumlah konsumsi gas alam di Indonesia masih jauh lebih rendah yang hanya sebesar 39.7 milyar m3. Sedangkan untuk sisanya, Indonesia hanya mengekspor gas alam tersebut keluar negeri. Indonesia dinilai belum dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dengan baik. Karena sebenarnya gas alam tersebut bisa diolah kembali menjadi produk yang lebih memiliki nilai lebih dan bermanfaat. Pemerintah sudah mulai berupaya melakukan berbagai cara untuk menekan pertumbuhan penggunaan BBM dengan mengalihkan ke energi alternatif yang lain untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Situasi ini merupakan peluang bagi Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk mengembangkan pendapatan dan bisnis mereka. PGN melalui anak perusahaannya yaitu PT Gagas Energi Indonesia mempunyai produk CNG yang digunakan untuk transportasi dinamakan Gasku. Namun, pada kenyataannya penjualan CNG di Indonesia masih sangat rendah terutama untuk transportasi. Ada beberapa faktor yaitu mahalnya investasi dalam membangun Stasiun Pengisian, diperlukannya konverter kit, Kurangnya pengetahuan produk, and kurangnya bantuan dari pemerintah. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk meningkatkan penjualan Gasku diluar area Jakarta, yaitu di Banten. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode campuran, kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan dengan melakukan wawancara kepada manajemen Gagas dan metode kualitatif dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada onlie taxi driver. Setelah digunakan beberapa alat untuk menganalisa kondisi internal dan eksternal dari Gagas. Analisa PESTEL digunakan untuk analisa eksternal dan Analisa VRIO dan Analisa Rantai Nilai digunakan untuk analisa internal. Selanjutnya, analisa SWOT digunakan sebagai rangkuman dari hasil analisa internal dan eksternal. Untuk menformulasikan strategi yang akan digunakan, penulis menggunakan matriks TOWS, matriks Ansoff, STP, dan 6P Pemasaran Campuran. Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengusulkan strategi baru yang digunakan untuk meningkatkan penjualan Gasku di Banten yaitu dengan membangun kerjasama dengan pemerintah, meningkatkan nilai dari produk, Membangun SPBG, dan melakukan pengembangan konverter kit.