COVER Via Siti Masluhah
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 1 Via Siti Masluhah
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 2 Via Siti Masluhah
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 3 Via Siti Masluhah
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 4 Via Siti Masluhah
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 5 Via Siti Masluhah
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
PUSTAKA Via Siti Masluhah
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
Rencana umum Energi Nasional 2017 (RUEN 2017) menyatakan bahwa DME akan
digunakan sebagai bahan pencampur LPG. Pencampuran ini diharapkan dapat
menurunkan impor LPG Indonesia. DME dapat digunakan sebagai pengganti LPG
karena tergolong ke dalam bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat
diproduksi dari berbagai sumber daya energi seperti gas alam, batubara dan
biomasa. Secara umum, sintesis DME dapat dilakukan melalui dua jenis proses,
yaitu proses langsung (satu tahap) dari gas sintesis dan proses tidak langsung (dua
tahap) melalui sintesis metanol dan dehidrasi metanol.
Penelitian ini merupakan bagian dari pengembangan sistem sintesis Biomassa
menjadi bahan bakar cair. Tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas tiga jenis
katalis untuk dehidrasi metanol menjadi DME. Tahapan penelitian meliputi
karakterisasi katalis dan pengujian aktivitas katalis tersebut pada proses dehidrasi
metanol dengan variasi temperatur 240, 260, 280, dan 290oC, dan variasi WHSV
0,4, 1,2, dan 2 jam-1. Katalis yang digunakan antara lain ?-Al2O3 dan dua katalis
komersial dari pabrik DME di Indoneia. Uji aktivitas ini dilakukan menggunakan
umpan metanol dengan komposisi 17-50% mol dalam gas N2 dan dilakukan dalam
reaktor fixed bed dengan berat katalis dibuat tetap yaitu sebanyak 2 gram.
Hasil karakterisasi menunjukkan katalis memiliki luas permukaan (m2/gram): 194,4
(?-Al2O3), 128,3 (JH202), 370,9 (KADH5) dan tingkat keasaman (mmol/g.kat):
0,421 (?-Al2O3), 0,308 (JH202), 0,203 (KADH5). Pada uji aktivitas katalis,
konversi metanol tertinggi dicapai oleh katalis KADH5 (91%) pada temperatur
240oC, sedangkan konversi metanol dengan katalis ?-Al2O3 ITB mencapai 70,9 %
pada temperatur 280oC. Konversi metanol pada katalis ?-Al2O3 ini di bawah
konversi kesetimbangan termodinamika (90,4%). Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa pada katalis ?-Al2O3, WHSV yang rendah (0,4 jam-1) menghasilkan konversi
metanol yang tinggi (84%).