digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mustofa Anshori
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Mustofa Anshori
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Mustofa Anshori
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mustofa Anshori
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mustofa Anshori
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mustofa Anshori
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mustofa Anshori
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mustofa Anshori
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pewarna pangan alami semakin meningkat. ?-karoten merupakan salah satu pewarna pangan alami yang dapat memberi warna kuning, jingga, dan merah pada makanan. ?-karoten dapat diproduksi dari berbagai sumber, misalnya wortel, labu kuning, tandan kosong sawit (TKS), dan lain-lain. Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, sehingga TKS yang dihasilkan pun melimpah. TKS merupakan produk samping dari pengolahan minyak kelapa sawit yang masih mengandung ?-karoten. Selain itu, TKS yang disimpan beberapa hari akan ditumbuhi jamur. Jamur tersebut akan menyebabkan warna TKS menjadi jingga yang diduga juga mengandung ?-karoten. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh jamur yang tumbuh di TKS terhadap perolehan ?-karoten yang didapat. Percobaan dilakukan dengan metode ekstraksi soxhlet menggunakan pelarut n-heksan, etanol, dan isopropil alkohol pada titik didih masing-masing pelarut. Perbandingan massa TKS terhadap pelarut adalah 1:60 (w/v). Pada tahap pertama, variasi yang dilakukan adalah ukuran potongan TKS (1 cm, 8 cm, dan 15 cm) dan variasi pelarut. Tahap kedua adalah variasi umur simpan TKS (hari ke-2 sampai hari ke-18) untuk menentukan pengaruh jamur terhadap perolehan ?-karoten. Konsentrasi ?-karoten dianalisis menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 450 nm. Hasil percobaan menunjukkan kondisi optimum ekstraksi ?-karoten dari TKS adalah menggunakan pelarut n-heksana dengan ukuran TKS 1 cm, konsentrasi rata-rata ?-karoten dari TKS yang belum berjamur, TKS berjamur, dan TKS yang jamurnya sudah mati berturut-turut adalah 2,27 ppm, 3,08 ppm, dan 1,87 ppm. Hasil percobaan juga menunjukkan bahwa jamur yang tumbuh pada TKS berpengaruh signifikan terhadap perolehan ?-karoten. Perolehan terbesar ekstraksi ?-karoten adalah 0,18 mg ?-karoten/g TKS yang diperoleh dari sampel TKS berjamur.