ABSTRAK Raden Muhamad Jafar
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Raden Muhamad Jafar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Raden Muhamad Jafar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Raden Muhamad Jafar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Raden Muhamad Jafar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Raden Muhamad Jafar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Raden Muhamad Jafar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Raden Muhamad Jafar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pewarna pangan alami semakin meningkat.
?-karoten merupakan salah satu pewarna pangan alami yang dapat memberi warna
kuning, jingga, dan merah pada makanan. ?-karoten dapat diproduksi dari berbagai
sumber, misalnya wortel, labu kuning, tandan kosong sawit (TKS), dan lain-lain.
Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, sehingga TKS yang
dihasilkan pun melimpah. TKS merupakan produk samping dari pengolahan minyak
kelapa sawit yang masih mengandung ?-karoten. Selain itu, TKS yang disimpan beberapa
hari akan ditumbuhi jamur. Jamur tersebut akan menyebabkan warna TKS menjadi jingga
yang diduga juga mengandung ?-karoten. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
pengaruh jamur yang tumbuh di TKS terhadap perolehan ?-karoten yang didapat.
Percobaan dilakukan dengan metode ekstraksi soxhlet menggunakan pelarut n-heksan,
etanol, dan isopropil alkohol pada titik didih masing-masing pelarut. Perbandingan massa
TKS terhadap pelarut adalah 1:60 (w/v). Pada tahap pertama, variasi yang dilakukan
adalah ukuran potongan TKS (1 cm, 8 cm, dan 15 cm) dan variasi pelarut. Tahap kedua
adalah variasi umur simpan TKS (hari ke-2 sampai hari ke-18) untuk menentukan
pengaruh jamur terhadap perolehan ?-karoten. Konsentrasi ?-karoten dianalisis
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 450 nm. Hasil percobaan
menunjukkan kondisi optimum ekstraksi ?-karoten dari TKS adalah menggunakan
pelarut n-heksana dengan ukuran TKS 1 cm, konsentrasi rata-rata ?-karoten dari TKS
yang belum berjamur, TKS berjamur, dan TKS yang jamurnya sudah mati berturut-turut
adalah 2,27 ppm, 3,08 ppm, dan 1,87 ppm. Hasil percobaan juga menunjukkan bahwa
jamur yang tumbuh pada TKS berpengaruh signifikan terhadap perolehan ?-karoten.
Perolehan terbesar ekstraksi ?-karoten adalah 0,18 mg ?-karoten/g TKS yang diperoleh
dari sampel TKS berjamur.