ABSTRAK Willy Sofyan Simamora
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Willy Sofyan Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Willy Sofyan Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Willy Sofyan Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Willy Sofyan Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Willy Sofyan Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Willy Sofyan Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Willy Sofyan Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Distilat asam lemak sawit (DALS) merupakan produk samping dari proses pemurnian
minyak kelapa sawit. Karena mengandung asam lemak yang tinggi, DALS dapat
digunakan sebagai sumber asam lemak dalam pembuatan stabiliser termal polivinil
klorida (PVC). Untuk skala industri, sumber asam lemak yang digunakan adalah tall oil
fatty acid (TOFA). Karena produksi TOFA menurun, DALS digunakan sebagai
alternatif sumber asam lemak. Akan tetapi, DALS memiliki kandungan asam lemak
jenuh dan tak jenuh dalam jumlah yang hampir sama. Karena itu, stabiliser PVC yang
dihasilkan dari DALS berwujud padat-cair. Hal ini berbeda dengan yang ada di pasaran
sehingga kurang diminati oleh konsumen. Untuk itu, asam lemak jenuh dalam DALS
perlu dipisahkan dahulu sebelum diproses menjadi stabiliser PVC. Salah satu metode
pemisahan asam lemak adalah kristalisasi aduktif yang telah banyak digunakan pada
pemisahan saponified oil dan metil ester. Namun, metode ini belum pernah diterapkan
pada pemisahan DALS.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja metode kristalisasi aduktif dalam
pemisahan DALS. Pemisahan dilakukan dalam reaktor gelas berjaket dengan bantuan
senyawa urea. Pendinginan divariasikan pada rentang waktu 3–6 jam dan temperatur
15–25oC. Rasio urea terhadap asam lemak divariasikan pada rentang 1–2. Variasi juga
dilakukan pada jenis pelarut dan konsentrasi urea. Kualitas hasil pemisahan dievaluasi
dengan mengukur angka iodin fraksi jenuh dan tak jenuh. Angka iodin fraksi tak jenuh
dan fraksi jenuh hasil pemisahan DALS berturut-turut adalah 56–84 g I2/100 g dan 10–
30 g I2/100 g. Dengan pengadukan, kesetimbangan kristal urea dan asam lemak jenuh
telah dicapai 6 jam. Perbedaan temperatur pendinginan 15 dan 25oC tidak berpengaruh
signifikan terhadap angka iodin fraksi tak jenuh. Peningkatan rasio urea/DALS
menyebabkan peningkatan angka iodin fraksi tak jenuh dan penurunan perolehan fraksi
tak jenuh. Pelarut metanol menghasilkan angka iodin fraksi tak jenuh yang lebih tinggi
daripada etanol. Kelarutan urea 14 dan 51% di dalam metanol memberikan perbedaan
angka iodin fraksi tak jenuh yang signifikan.
Perpustakaan Digital ITB