COVER Muhammad Qori Alfadhli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Qori Alfadhli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Qori Alfadhli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Qori Alfadhli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Qori Alfadhli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Qori Alfadhli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Qori Alfadhli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
untuk menunjang kenyamanan. Produksi biogas berkontribusi sebagai energi
alternatif terbarukan yang berkelanjutan karena bahan baku yang mudah diperoleh dan ekonomis.
Namun,emisi biogas dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan karena kehadiran polutan
hidrogen sulfida. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pemisahan ini adalah adsorpsi
menggunakan tanah laterit. Keunggulan penggunaan tanah laterit sebagai adsorben adalah
harganya murah, mudah didapatkan, dan adsorpsi dapat terjadi pada temperatur ruang.
Pada penelitian ini, parameter yang akan divariasikan adalah tinggi unggun dan ukuran partikel
dari tanah laterit yang digunakan. Sebelum digunakan, tanah laterit dikeringkan terlebih dahulu
pada 100oC selama 1 jam. Proses pemisahan hidrogen sulfida dari biogas dilakukan dengan cara
mengalirkan biogas menuju kolom adsorpsi dengan diameter 2,5 cm yang berisi adsorben tanah
laterit. Kondisi operasi berupa tekanan udara di kecamatan Ngamprah (1,01 bara) dan temperatur
ambien (28oC). Variasi percobaan berupa ukuran partikel yaitu 6 dan 21 mesh serta tinggi unggun
yaitu 7 dan 12 cm. Laju alir biogas dijaga konstan sebesar 1,5 liter/menit.
Ukuran partikel dan tinggi unggun memengaruhi kinerja adsorpsi. Pengurangan ukuran partikel
adsorben dari 6 mesh menjadi 21 mesh akan meningkatkan kapasitas adsorpsi menjadi 2,13 kali
yaitu dari 7,30 menjadi 14,22 mg H2S/g adsorben. Penambahan tinggi unggun dari 7 cm menjadi
12 cm akan meningkatkan kapasitas adsorpsi dari 6,69 menjadi 7,92 mg H2S/g adsorben pada
ukuran partikel 6 mesh. Penambahan tinggi unggun dari 7 cm menjadi 12 cm akan meningkatkan
kapasitas adsorpsi dari 13,48 menjadi 14,96 mg H2S/g adsorben pada ukuran partikel 21 mesh.
Adsorben tanah laterit dengan ukuran partikel 21 mesh memiliki kapasitas adsorpsi tertinggi yaitu
sebesar 14,96 mg H2S/g adsorben.