Pertambahan penduduk yang pesat harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas
infrastruktur yang memadai agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Salah
satu bandara yang mengalami peningkatan kapasitas adalah Bandar Udara Internasional Sultan
Thaha, Jambi lewat pembangunan terminal baru. Dalam proses pembangunan infrastruktur,
terdapat tiga aspek penting yang harus dipertimbangkan, yakni waktu, mutu dan biaya yang
dikenal dengan tiga kendala (triple constraint). Perencana harus memilih cara yang paling
efisien agar waktu proses konstruksi berjalan secepat mungkin, dengan biaya minimum, namun
mutu output yang dihasilkan tetap berkualitas. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan
manajemen konstruksi yang baik untuk mencapai ketiga aspek diatas. Perencanaan manajemen
konstruksi meliputi berbagai aspek yakni menentukan metoda konstruksi, kuantifikasi
kebutuhan alat, pekerja dan material, menentukan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan membuat
estimasi biaya pekerjaan. Tugas akhir ini disusun secara terpadu berdasarkan aspek
perancangan strutur, geoteknik, transportasi, air, dan manajemen konstruksi. Adapun data yang
digunakan untuk manajemen konstruksi berasal dari hasil perencanaan struktur dan geoteknik.
Dalam menentukan metode pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan pertimbangan
kriteria mutu, kriteria biaya dan kriteria penjadwalan. Proyek Terminal Bandar Udara Sultan
Thaha, Jambi dapat diselesaikan dalam waktu 176 hari (Start Time: 1 Maret 2017, End Time: 7
September 2017). Nilai Rencana Anggaran Pembayaran (RAB) yang akan dilakukan pada
proyek pembangunan Terminal Bandar Udara Suktan Thaha, Jambi sebesar Rp
202.134.779.000,00.