digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan risiko banjir sebagai dampak dari perubahan iklim dan cuaca ekstrem terjadi pada tingkat komunitas. Komunitas di Kawasan Pagarsih, Kota Bandung berada pada area yang berisiko banjir sejak puluhan tahun lalu. Bahkan komunitas di lokasi tersebut saat ini terancam oleh banjir yang tidak hanya diakibatkan oleh peningkatan intensitas hujan ekstrem atau perubahan guna lahan yang begitu cepat namun juga banjir diindikasikan semakin parah akibat pembangunan basement air di Jl. Pagarsih. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan resiliensi komunitas dalam menghadapi fenomena banjir tersebut. Resiliensi komunitas tidak hanya diwujudkan oleh komunitas yang berada dalam suatu wilayah yang menghadapi guncangan namun terdapat keterhubungan antara komunitas dengan pemerintah terkait. Oleh karena itu penelitian i ni bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan komunitas dan peran pemerintah dalam mewujudkan resiliensi komunitas terhadap banjir perkotaan di Kawasan Pagarsih. Pengumpulan data dilakukan melalui indepth interview pada perwakilan komunitas dan pihak pemerintah yang terkait dengan pengelolaan banjir di Kawasan Pagarsih. Pengumpulan data sekunder dan observasi juga dilakukan untuk melengkapi informasi. Kemudian data-data tersebut dianalisis menggunakan metode analisis konten dengan pengkategorian berdasarkan 5 komponen resiliensi komunitas, hasil sintesis dari beberapa penelitian sebelumnya, yaitu komponen kelembagaan, sumber daya ekonomi, pengetahuan dan pembelajaran, infrastruktur serta kohesivitas sosial. Hasil dari analisis kualitatif tersebut kemudian dikuantifikasi menggunakan metode fuzzy set qualitative comparative analysis agar lebih terukur kemampuan komunitas dan peran pemerintah terkait dalam mewujudkan resiliensi komunitas di Kawasan Pagarsih terhadap banjir perkotaan. Kemudian dilanjutkan dengan analisis SWOT dalam merumuskan rekomendasi untuk peningkatan kemampuan komunitas dan peran pemerintah terkait dalam mewujudkan resiliensi komunitas terhadap banjir perkotaan di Kawasan Pagarsih. Hasil dari analisis tersebut diperoleh bahwa masih sebagian besar indikator resiliensi komunitas belum dipenuhi baik oleh pemerintah maupun oleh komunitas. Akan tetapi terdapat potensi dan peluang yang dapat dikembangkan oleh pemerintah bersama komunitas untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman ke depan sehingga mewujudkan resiliensi komunitas dalam menghadapi banjir perkotaan di Kawasan Pagarsih.