Permasalahan pada lingkungan merupakan isu yang penting untuk
diperhatikan. Energi yang selama ini lazim dipakai adalah energi yang
bersumber pada energi tidak terbarukan seperti batu bara dan fosil.
Kebutuhan konsumsi energi dapat dilihat dari konsumsi energi kian
meningkat. Hal ini dihawatirkan energi yang tak terbarukan dapat
makin menipis. Indonesia sendiri tak luput dalam berbagai kerusakan
lingkungan. Seperti banjir yang ditempa di berbagai wilayah
Indonesia. Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif (Creswell 2008). Pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan berbagai teori dari pustaka dan mengambil data dari
studi literatur. Data primer maupun sekunder yang telah terkumpul
akan diolah. Setelah diketahui banyaknya teori dari studi literatur
maka berikutnya tahap konsep desain. Desain dirancang sesuai dengan
kondisi lingkungan dan site yang ada. Teori yang digunakan untuk
rancangan ini dengan menggunakan teori ekologi dan teori green
Architecture. Desain berbasis ekologi merupakan suatu upaya untuk
mengurangi kerusakan lingkungan. Ilmu ini mengaitkan hubungan
antara alam, manusia dan perancangan. Desain ekologi menurut Sim
Van Der Ryn dan Stuart Cowan (1996) adalah semua bentuk desain
yang meminimalkan dampak yang merusak lingkungan dengan
mengintegrasikan diri dengan proses hidup. Upaya untuk
mendapatkan energi baru menggunakan teknologi hybrid. Hybrid
menggabungkan sumber daya yang berasal dari PLN dengan sumber
daya yang terbarukan. Sumber daya yang terbarukan yaitu sumber
daya yang secara alami didapat dari sinar matahari, angin dan hujan.
Perancangan berlokasi di Subang, rancangan berupa sebuah bangunan
restoran di area resort yang berada di kawasan ciater. Desain ini
dilakukan skala mikro dengan tujuan dapat diterapkan dalam skala
makro.